Suara.com - Sejak rekayasa aksi penganiayaannya bongkar, banyak orang yang melaporkan Ratna Sarumpaet ke polisi. Buntut dari hoaks itu, politikus Nasional Demokrat Kisman Latumakulita mengaku turut menjadi korban fitnah yang disebarkan Ratna Sarumpaet.
Kisman mengaku awalnya dirinya sangat bersimpati setelah mendengar kabar Ratna Sarumpaet babak belur akibat dianiaya sejumlah orang. Bahkan, dia langsung mengumpulkan banyak orang untuk menggelar aksi solidaritas untuk Ratna Sarumpaet. Pertemuan itu dilaksanakan di sebuah gerai waralaba di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018) malam.
"Kenyataan buktikan lain, sore sekitar jam 2 atau 3, ibu Ratna Sarumpaet bilang tidak dianiaya. Berita dan foto yang beredar adalah dia sendiri ciptakan kebohongan," kata Kisman usai membuat laporan di Polds Metro Jaya, Kamis (4/10/2018).
Namun, terkuaknya rekayasa yang dirancang Ratna Sarumpaet berimbas kepada dirinya. Sebab, kata Kisman, kini orang-orang tak lagi percaya apa yang disampaikannya.
"Saya penggagas (solidaritas untuk Ratna) di kawasan Menteng Selasa malam serasa dirugikan dengan kepercayaan yang menurun dan akibatkan banyak pihak tidak percaya kepada saya," kata dia.
Kisman juga mengklaim tak ada muatan motif politik terkait laporannya di kepolisian. Menurutnya, laporan yang dibuatnya itu murni pribadi dan tak membawa nama partai besutan Surya Paloh.
Terkait laporan ini, wartawan senior salah satu media cetak ini pun menyertakan sejumlah bukti berupa foto, video terkait aksi solidaritas untuk Ratna. Sejumlah pernyataan Ratna terkait hoax penganiayaan itu juga turut diserahkan ke polisi sebagai bukti.
"Video foto, baik pertemuan di Menteng, maupun foto Ratna Sarumpaet dan penyataan Ratna di media Nasional dan Internasional," kata Kisman.
Laporan yang dibuat Kisman telah diterima polisi dengan nomor LP/5339/X/2018/PMJ/Dit.Reskrimum. Dalam kasus ini, Ratna Sarumpaet disangkakan melanggar Pasal 310 tentang Fitnah dan Pasal 311 tentang Pencemaran Nama Baik.
Baca Juga: Ratna Sarumpaet Nge-Tweet Lagi Setelah Berbohong dan Sebar Hoaks
Berita Terkait
-
Ratna Sarumpaet Nge-Tweet Lagi Setelah Berbohong dan Sebar Hoaks
-
Sandiaga: Bu Ratna Sarumpaet Bukan Tumbal Politik Kami
-
Ratna Sarumpaet Diduga Pakai Duit Korban Kapal Karam buat Oplas
-
Habis Dikibulin Ratna Sarumpaet, Muzani: Prabowo Santai
-
Jadi Caleg Partai Lain, 5 Anggota DPRD DKI Resmi Diberhentikan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'