Suara.com - Sejumlah warga korban gempa dan tsunami Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Selatan memilih mengungsi ke Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka mengakui trauma karena masih sering terjadi gempa susulan.
Tia (43) warga Tawaeli, Palu Utara bercerita tengah mengantar dua keponakannya, Abdi (8) dan Risma (14), ke pelabuhan Pantoloan, Palu Utara untuk menyeberang ke Makassar menumpangi KRI Ahmad Yani.
Kedua keponakaannya, kata Tia, mengalami trauma pascagempa dan tsunami yang melanda Kota Palu pada Jumat (28/9) pekan lalu.
"Kasihan mereka trauma. Tantenya ada di Makassar. Dia meminta Abdi dan Risma diseberangkan ke Makassar, untuk memulihkan trauma,” kata Tia saat ditemui di Pelabuhan Pantoloan, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10/2018).
Kendati begitu, Tia menuturkan kedua keponakannya telat dan tertinggal KRI Ahmad Yani yang sudah berangkat sedari pukul 14.30 WITA.
Padahal, informasi yang dia dapat adalah, KRI Ahmad Yani melepas jangkar pada pukul 17.00 WITA.
Alhasil, Tia kekinian kebingungan. Rencana untuk memberangkatkan keponakannya ke Makassar guna menghilangkan trauma, gagal.
"Saya bingung ini jadinya. Padahal mereka biar ke Makassar untuk menyenangkan diri di rumah tantenya. Kalau di sini mereka masih trauma kalau ada gempa susulan," tuturnya.
Anggota Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sunda Kelapa mengungkapkan, KRI Ahmad Yani telah mengevakuasi setidaknya 300 warga ke Makasar, Kamis, pukul 14.30 WITA. Sementara untuk jadwal pemberangkatan selanjutnya belum ada.
Baca Juga: Tega, Tom Cruise Ogah Temui Anaknya Gara-gara Beda Agama
Ia mengakui, informasi pemberangkatan KRI Ahmad Yani tidak dipublikasikan secara formal, melainkan dari mulut ke mulut saja.
"Belum ada jadwal keberangkatan kembali. Memang tidak terjadwal. Kalau kapalnya ada, baru kami bawa pengungsi,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting