Suara.com - Sejumlah organisasi masyarakat sipil berencana membuat petisi untuk mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi, menindaklanjuti hasil peliputan investigatif 5 media massa yang berkolaborasi dalam IndonesiaLeaks.
Gerakan petisi itu akan dilakukan melalui laman Change.org. Sebelumnya, Suara.com, Tempo, KBR, Jaring, dan Independent, memublikasikan hasil peliputan investigasi mengenai dugaan perusakan barang bukti perkara suap aturan impor daging sapi.
“Kelompok masyarakat sipil beramai-ramai akan buat petisi, agar pemimpin KPK mengusut tuntas kasus dugaan kasus perusakan barang bukti, serta dugaan suap yang melibatkan petinggi Polri setelah terungkap dalam liputan investigasi media-media Indonesialeaks,” kata Dhenok Pratiwi, Campaign Manager Change.org, di Jakarta, Senin (8/10/2018).
Dia mengatakan, publik sangat berharap KPK yang memiliki kewenangan besar untuk tidak tebang pilih dalam pemberantasan korupsi.
Oleh karena itu, kasus dugaan perusakan barang bukti terkait perkara impor daging yang menyebut ada aliran dana ke sejumlah pejabat, termasuk petinggi Polri harus dikembangkan.
“Kami mengharapkan pemimpin KPK mendengarkan suara masyarakat yang mengharapkan mengusut tuntas kasus korupsi tersebut,” ujar dia.
Dia menambahkan, Change.org sebelumnya kerap menyuarakan desakan publik dalam pemberantasan korupsi.
“Yang terbesar adalah usut tuntas kasus penyerangan Novel Baswedan, Save KPK jilid I, II, dan III. Kami mendukung, rata-rata lebih dari 50.000 tandatangan,” kata dia.
Artikel lengkap hasil investigasi IndonesiaLeaks mengenai kasus itu bisa dilihat di sini.
Baca Juga: Ditinggal Sandiaga, Anies Terancam Sendiri Hingga Akhir Jabatan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta