Suara.com - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengakui, perlu bekerja lebih keras untuk mendongkrak elektabilitasnya dan capres Prabowo Subianto dalam Pemilu 2019. Hal ini, menurut Sandiaga juga sama dilakukan oleh Maruf Amin.
Hal tersebut terkait hasil survei lembaga penelitian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan sosok calon wakil presiden Maruf Amin dan Sandiaga Uno belum signifikan memberikan tambahan efek elektoral bagi pasangan capresnya masing-masing.
"Ya kami kerja harus lebih kuat lagi, cawapres Maruf Amin dan saya harus menjadi pendongkrak elektabilitas Pak Prabowo dan Pak Jokowi," kata dia di Jakarta, Senin (8/10/2018).
Sandiaga menyebut tugas cawapres salah satunya harus membantu menaikkan elektabilitas capres, bukan hanya menjadi ban serep. Langkah untuk meningkatkan elektabilitas adalah dengan turun ke masyarakat dan bertemu langsung dengan harapan menyentuh hati dan menangkap aspirasi masyarakat.
Dalam survei tersebut, sebanyak 60,2 persen responden memilih Jokowi sedangkan 28 persen memilih Prabowo dan responden tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 11,1 persen sehingga untuk mendongkrak elektabilitas padangan nomor urut 02, Sandiaga harus bekerja lebih keras.
"Ya itu takdir saya. Saya harus kerja keras kerja, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Saya melihat tantangannya di situ," ucap Sandiaga.
Namun, ia merasa terbantu dengan isu ekonomi karena menurut dia, isu ekonomi menjadi topik yang mendominasi dan lebih dari separuh masyarakat Indonesia menyebut soal keadaan ekonomi.
Untuk itu, ia merasa perlu bekerja keras meyakinkan masyarakat kondisi ekonomi akan menjadi lebih baik ke depan. (Antara)
Baca Juga: Amien Dibilang Takut, Tim Prabowo - Sandiaga Angkat Bicara
Berita Terkait
-
Hoaks Ratna, Ratusan Orang Temani Amin Rais saat Diperiksa Polisi
-
Malam Ini, 9 Sekjen Parpol Pendukung Jokowi Temui Aburizal Bakrie
-
Tim Jokowi: Tim Prabowo Bangun Narasi Bantah Angka Makro Ekonomi
-
Mahfud MD: Tersangka Ratna Sarumpaet Sudah Penuhi 2 Bukti Hukum
-
Mau Diperiksa soal Ratna, Amien Rais Temui Tim Hukum Prabowo
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
Terkini
-
Dasco - Sjafrie Sjamsoeddin Sempat Bicara 4 Mata di Ruang Tertutup, Ini yang Dibahas
-
KPK Telusuri Dana Korupsi Haji ke PBNU, Mahfud MD: Segera Tetapkan Tersangkanya Siapa Saja
-
Viral Isu Perselingkuhan Guncang Polri, Irjen Krishna Murti Dimutasi Jadi Staf Ahli Kapolri
-
Mendagri Tito Pacu Daerah Optimalkan Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045
-
'Ini Tugas Negara!' DPR Ultimatum Polisi Usut Tuntas 3 Mahasiswa Hilang Usai Demo Akhir Agustus
-
Prabowo Segera Terbitkan Keppres, Komisi Reformasi Polri Bukan Cuma Omon-omon?
-
Motif Pembunuhan Bankir Terungkap: Ingin Kuras Rekening Tidur, Libatkan 2 Oknum Kopassus
-
Skandal Kuota Haji, Khalid Basalamah Kembalikan Uang, KPK: Masih Hitung, Sumbernya Ditelisik
-
Profil Ahmad Erani Yustika: Dulu Stafsus Jokowi, Kini Dipercaya Prabowo Jadi Sekjen Kementerian ESDM
-
Listrik 24 Jam PLN Buka Akses Digitalisasi Pendidikan bagi Ratusan Siswa Maluku Utara