Suara.com - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhamad Lukman Edy menilai kubu pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno tengah membangun persepsi di masyarakat kalau kebijakan ekonomi pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi telah gagal.
Ini disampaikan Lukman saat diskusi dengan tema 'Politik Ekonomi Jokowi: Mencari Ruang Gerak Ditengah Tekanan Perekonomian Global' di Rumah Cemara Jalan Cemara No. 19 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018).
"Pihak Pak Prabowo - Sandiaga ini sedang membangun narasi untuk membantah semua angka-angka makro ekonomi kita. Itu yang dilakukan mereka sekarang," ujar Lukman.
Menurutnya strategi yang dipakai kubu Prabowo - Sandiaga gagal, karena selalu terbantahkan dengan data dan fakta yang ada.
"Melalui apa? Melalui fakta di lapangan. Ada pengakuan emak-emak misalnya, yang berkenan menyampaikan susahnya hidup sekarang ini. Tapi kami lihat narasi ini merupakan generalisasi yang gagal karena kasus yang disampaikan oleh mereka itu selalu terbantahkan dengan sendirinya," jelas dia.
"Jadi kami lihat narasi yang mereka bangun sebagai hoaks baru di bidang ekonomi. Oleh sebab itu menurut saya benar kita melakukan diskusi ini untuk melakukan penguatan baik itu menyampaikan data makro, mikro, maupun membangun narasi generalisasi fakta di lapangan yang menurut kami gagal," lanjut Lukman.
Lukman kemudian mengklaim kondisi perekonomian di tanah air tengah bagus. Ia mencontohkannya dengan pertumbuhan ekonomi.
"Memang di awal Pak Jokowi target pertumbuhan ekonomi tidak tercapai, tapi itu karena menetapkan targetnya terlalu besar, terlalu optimis. Tapi kemudian pemerintahan Pak Jokowi melakukan revisi sehingga target pertumbuhan sudah sesuai kondisi internal," kata dia.
Berdasarkan angka kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2018 yang menembus rekor satu digit selama Indonesia merdeka, yakni 9,82 persen. Data gini rasio alias ketimpangan ekonomi juga bernada positif.
Baca Juga: Mau Diperiksa soal Ratna, Amien Rais Temui Tim Hukum Prabowo
Selama periode September 2017 hingga Maret 2018, BPS mencatat gini rasio di Indonesia sebesar 0,389 persen. Jumlah ini menurun dari tahun-tahun sebelumnya.
"Lalu bagaimana fakta yang terjadi di tengah masyarakat kita? kalau kemudian data BPS dibantah?, ini sebuah penggiringan kepada masyarakat supaya tidak percaya kepada data konkret yang dikeluarkan BPS," kata dia.
Menurutnya, tim Prabowo - Sandiaga seharusnya tidak boleh meragukan data BPS. Dengan begitu, ia mengajak tim Jokowi - Ma'ruf untuk sama-sama meluruskan hal tersebut.
"Ini bagian pembodohan. Harusnya lakukan kritik berdasarkan data BPS itu. Dan harusnya menyampaikan pendekatan apa yang lebih baik agar ekonomi Indonesia jadi lebih baik," kata dia.
Kemudian, Lukman mengatakan angka pengangguran di tanah air tinggal 5,13 persen. Menurutnya, mulai dari tahun 2015 sampai 2018 angka tersebut turun secara signifikan.
"Pertama dalam sejarah angka kemiskinan menembus di bawah satu digit, 9,84 persen. Kemudian ini bagian dari kekuatan Jokowi - Maruf Amin," katanya.
Berita Terkait
-
Kubu Jokowi Bayar Ratna Sarumpaet Bikin Hoaks? Ini Kata Hasto
-
Mahfud MD: Tersangka Ratna Sarumpaet Sudah Penuhi 2 Bukti Hukum
-
Mau Diperiksa soal Ratna, Amien Rais Temui Tim Hukum Prabowo
-
Hoaks Ratna Sarumpaet, Bawaslu Telisik Adanya Pelanggaran Prabowo
-
PSI: Koalisi Prabowo Jangan Membangkang dari Panggilan Hukum
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
Terkini
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Dukung Ketahanan Pangan di Indonesia Timur, Waskita Karya Kerjakan Jaringan Irigasi di Merauke Papua
-
Danantara Kucurkan Dana Rp 750 M - Rp 950 M untuk Modal Proyek Waste to Energy
-
Emiten Properti LPCK Bukukan Pendapat Rp 3,44 Triliun di Kuartal III-2025, Melonjak 251 Persen
-
Optimisme Ekonomi RI Makin Membaik Dorong IHSG Melonjak di Akhir Perdagangan Hari Ini
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah Senin Sore Ini
-
Rupiah Melemah, Ini Biang Keroknya Kata Ahli!
-
Investor Asing di Mata Menkeu Purbaya: Dia Tidak Akan Bangun Negara Kita!
-
PGAS Perluas Pasok Jargas ke Rusun Wisma Atlet