Suara.com - Dokter Rumah Sakit Khusus Bedah atau RSK Bina Estetika bernama Sidik menolak memberikan keterangan kepada awak media usai keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (9/10/2018) siang.
Dokter Sidik enggan memberikan komentar saat disinggung soal agenda pemeriksaannya sebagai saksi dalam kasus penyebaran hoaks aktivis Ratna Sarumpaet.
"Saya enggak boleh bicara," kata Sidik kepada wartawan.
Meski memenuhi panggilan, dokter Sidik tak mau menjelaskan soal operasi bedah plastik yang pernah dilakukan Ratna Sarumpaet. Dokter rumah sakit kecantikan itu juga tak mau menjawab apakah polisi sudah mendapatkan persetujuan dari pengadilan atas agenda pemeriksaan kedua kalinya ini.
"Enggak tahu, pokoknya saya enggak boleh bicara," ucap dia.
Sementara itu, pengacara RSK Bedah Bina Estetika, Arrisman menyatakan, pihaknya menolak memberikan keterangan kepada polisi karena alasan belum ada permintaan dari pengadilan.
"Kami tetap menolak, tetap menolak," kata Arrisman saat dikonfirmasi secara terpisah.
Alasan pihak rumah sakit itu tak mau diperiksa karena menganggap belum ada izin dari pengadilan untuk membuka rekam medis Ratna Sarumpaet.
"Kami keberatan untuk memberikan keterangan," ujarnya lagi.
Baca Juga: Ada Es Krim Ganja untuk Pasien Kanker, Cuma di Sini!
Diketahui, sudah dua kali polisi memanggil dokter dari RSK Bedah Bina Estetika untuk menjadi saksi dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Namun, sejak dipanggil polisi pada Kamis (4/10) pekan lalu, pihak Rumah Sakit RS menolak memberikan keterangan untuk dituangkan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Terkait hal itu, Arrisman mengatakan, RSK Bina Estetika masih menunggu agar polisi bisa melengkapi perizinan ke pengadilan terkait pemeriksaan terhadap dokter-dokter yang menangani oplas Ratna Sarumpaet.
"Iya betul (mau diperiksa jika sudah ada izin pengadilan). Kami tunggu saja," imbuh Arrisman.
Berita Terkait
-
Ada Ponsel Selundupan di Sel Ratna Sarumpaet, Ini Faktanya
-
Biayai Ratna Sarumpaet, Nasdem: Anies Hamburkan Uang Rakyat
-
Ratusan Massa yang Temani Amien Rais ke Polda Dinilai Bikin Gaduh
-
Amien Rais Akan Ditemani Massa 212 ke Polda, Polisi: Kami Amankan
-
BNPB: Foto dan Video Kerusakan Akibat Gempa Bulukumba Cuma Hoaks
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta