Suara.com - Rumah Sakit Daerah Madani Palu, Sulawesi Tengah, menemukan kasus depresi akibat bencana alam tsunami dan gempa Palu dan Kabupaten Donggala. Tsunami dan gempa terjadi, Jumat (28/9/2018) pekan lalu.
Korban terguncang akibat bencana alam yang dihadapinya hingga memiliki kecemasan merasa seolah-olah bumi bergetar dan takut dengan suara-suara keras.
"Untuk kasus ini, yang saya sempat lihat dengan kejadian ini sudah muncul dua kasus yang keduanya wanita berusia 30 tahunan," kata Direktur RSD Madani Palu, Nirwansyah Parampasi saat ditemui di Palu, Selasa (9/10/2018).
"Tetapi kami sudah melakukan penanganan oleh psikiatri dan dokter jiwa yang tetap berada di Palu untuk menangani korban dengan trauma berat," tambahnya.
Kedua wanita yang belum diketahui namanya tersebut, lanjut dia tidak menjalani rawat jalan di instalasi rawat jiwa di rumah sakit, namun hanya melakukan rawat jalan.
"Keduanya dipulihkan melalui program-program penyembuhan trauma yang ditambah dengan obat anti depresan," katanya.
Selain ditemukan dua kasus depresi, pihak rumah sakit juga menemukan pasien dengan kasus trauma seperti yang menimpa gadis remaja Risna dan ibunya. Nirwansyah mengatakan Risna mengalami trauma karena sempat terkubur selama 12 jam lebih hingga akhirnya tak sadarkan diri.
"Ketika bangun dia tidak ingat siapa ayah dan ibunya. Sementara sang ibu mengalami kecemasan ketika diam di satu ruangan. Keduanya kami berikan pendampingan psikolog dengan program pendekatan kejiwaan dengan harapan keduanya cepat pulih," terang dia.
Untuk kasus trauma ini sendiri dan kecemasan berlebihan, ia mengatakan adalah hal yang wajar jika jumlahnya akan meningkat menyusul gempa di Sulawesi Tengah ini.
Baca Juga: Korban Tewas Gempa Palu Tembus 2.010 orang
Rumah Sakit Madani yang berada di wilayah Mamboro Kota Palu ini sendiri berada sekitar 1,5 kilometer (km) dari tepi pantai namun selamat dari gempa berkekuatan 6 magnitudo dan 7,3 magnitudo mengguncang perairan di sekitar teluk Palu yang disusul tsunami pada 28 September 2018 karena letaknya cukup tinggi dari garis pantai hingga tidak tersapu tsunami yang bertinggi total hingga empat meter.
Dan saat gempa, rumah sakit ini tetap beroperasi meski dengan keadaan yang seadanya untuk menangani pasien dan korban bencana alam termasuk 16 pasien sakit jiwa yang saat bencana menerjang harus diungsikan dulu ke lapangan di sekitar rumah sakit.
Saat meninjau rumah sakit jiwa yang bergabung fasilitas pengobatan bagi penyakit umum tersebut, Antara mendengar beberapa pasien jiwa ada yang meneriakan "gempa pak, di sini pusatnya" yang kata Nirwansyah dikarenakan pengaruh keriuhan pada waktu itu di mana pasien dan perangkat rumah sakit juga sama-sama tegang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor