Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak mau mencampuri kasus penerimaan uang yang diduga dilakukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menjadi Kapolda Metro Jaya. Jokowi menyerahkan sepenuhnya pada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Jokowi tidak mau menjawab pertanyaan wartawan saat ditanya apakah sudah konfirmasi hal tersebut ke Tito. Kepala Negara lagi-lagi menegaskan tidak mau mencampuri wilayah hukum.
"Itu wilayahnya KPK, itu wilahanya hukum, saya nggak mau ikut campur, intervensi hal-hal yang berkaitan dengan hukum," ujar Jokowi di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).
Meski demikian Jokowi mengakui memanggil Tito ke Istana Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (9/10/2018) kemarin. Namun, Jokowi tidak mau membeberkan pemanggilan tersebut terkait kasus Tito.
"Biasa bertemu. Nggak sekali dua kali," katanya.
Seperti diberitakan, kasus suap kepada mantan hakim Mahkamah Konstusi Patrialis Akbar yang membuat pengusaha impor daging Basuki Hariman divonis delapan tahun penjara, kembali menyeruak ke publik.
Berdasarkan hasil peliputan invetigasi Suara.com bersama 5 media yang berkolaborasi dalam IndonesiaLeaks, terungkap adanya aliran dana dari Basuki ke sejumlah pejabat negara lain, petinggi Polri, termasuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Aliran dana tersebut tertulis dalam buku bersampul berwarna merah, yang berhasil disita KPK di salah satu kantor perusahaan Basuki pada tahun 2017. Namun, buku merah itu diduga telah dirusak.
IndonesiaLeaks adalah platform mandiri bagi informan publik untuk menghadirkan pemberitaan yang berkualitas dan menyuarakan kepentingan publik.
Baca Juga: Penipu Rp 1 M Berkedok Sespri Kapolri Tito Senang Dibekuk Polisi
Berita Terkait
-
Buka Rakernas LDII, Jokowi: Kita Harus Perkuat Karakter Bangsa
-
Diperiksa KPK, Eni Ngaku Kembalikan Lagi Uang Proyek PLTU Riau-1
-
KPK Usulkan Perubahan Aturan Pemberian Hadiah Pelapor Korupsi
-
Tak Sertakan Nama Muhammad, Amien Rais Minta Jokowi Copot Kapolri
-
Tunjukkan Berita di Koran, Amien Rais Minta Jokowi Copot Kapolri
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram