Suara.com - Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu masih mendalami kasus doktrin anti Joko Widodo atau Jokowi, yang diduga dilakukan guru SMAN 87 Jakarta, Nelty Khairiyah. Terkait itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid menyerahkan sepenuhnya pada prosedur yang berlaku.
Menurut Pramono, pelajar seharusnya mendapatkan pesan pendidikam politik yang positif. Hal tersebut lantaran siswa di sekolah masih mudah terpengaruh oleh berbagai informasi yang diberikan.
"Kalau saya sih masih berpikir siswa-siswa kita itu harus diberi, disampaikan pesan-pesan pendidikan politik tentang nilai-nilai politik yang baik, jangan pesan-pesan politik yang sifatnya partisan karena anak-anak kita masih proses tumbuh berkembang kadang masih terlalu mudah dipengaruhi," ujar Pramono di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).
Pramono mengatakan, anak-anak di sekolah tak seharusnya mendapatkan doktrin yang sifatnya menyudutkan salah satu peserta di Pilpres 2019. Hal tersebut lantaran politik sifatnya dinamis dan terus bergerak.
"Sehingga saya rasa tidak layak sejak siswa sudah didoktrin membenci atau terlalu menyukai kandidat tertentu. Kita tahu sifatnya politik ini sifatnya sangat dinamis hari ini berkontestasi menjadi rival pemilu berikutnya menjadi mitra. Dalam politik biasa tapi kalau anak terlanjur didoktrin, menjadi kasihan," jelasnya.
Sebelumnya, beredar isi percakapan aduan orang tua siswa di SMAN 87 Jakarta yang menyayangkan sikap guru agama bernama Nelty.
Nelty dituding sering menyebarkan doktrin anti-Jokowi kepada anak didiknya, salah satunya menunjukkan video banyaknya korban gempa di Palu yang diakibatkan oleh ulah Jokowi.
Berita Terkait
-
Soal Larangan Kampanye di Pesantren, Ini Kata Kubu Jokowi
-
Buntut Hoaks Ratna Sarumpaet, Prabowo Dikasih Kartu Kuning
-
Heboh Guru SMA Doktrin Anti-Jokowi, Psikolog: Ini Bahaya
-
Doktrin Anti-Jokowi, Ketua DPRD DKI: Jangan Jadi Gorengan Politik
-
Viral! Guru Agama SMA di Jaksel Doktrin Muridnya Anti Jokowi
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?