Suara.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan proses pencarian korban meninggal dunia akibat gempa, tsunami dan likuifaksi Sulawesi Tengah diperpanjang sehari.
Sutopo mengatakan proses pencarian korban meninggal dunia akan dihentikan Jumat (12/10/2018) sore. Sebelumnya, proses pencarian korban meninggal direncanakan dihentikan Kamis (11/10/2018).
"Karena ada beberapa anggota masyarakat yang meminta evakuasi masih dilakukan, maka diperpanjang satu hari," kata Sutopo dalam jumpa pers terkait bencana Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Hal itu karena prosedur standar operasional Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang mengatur pencarian korban bencana berlangsung selama tujuh hari dengan perpanjangan tiga hari.
Hingga Jumat (12/10/2018), pencarian dan pertolongan korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah sudah berjalan 14 hari.
"Besok pagi tim pencarian dan pertolongan masih akan melakukan pencarian. Jumat sore, pencarian resmi dihentikan," kata Sutopo.
Sutopo mengimbau masyarakat di Sulawesi Tengah tidak melakukan pencarian korban sendiri karena kondisi jenazah yang sudah mulai buruk dan berpeluang menyebabkan penyakit.
Sementara itu, masa tanggap darurat bencana di Sulawesi Tengah diperpanjang 14 hari terhitung mulai Sabtu (13/10/2018) hingga Jumat (26/10/2018).
"Diperlukan kemudahan akses agar penanganan dapat cepat dilakukan sehingga masa tanggap darurat bencana perlu diperpanjang," jelas Sutopo.
Baca Juga: Update Gempa Situbondo: Satu Masjid dan Madrasah Rusak
Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.
Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala. Gempa di jalur sesar Palu-Koro tersebut menyebabkan gelombang tsunami dan likuifaksi atau pencairan tanah. Hingga Kamis pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia mencapai 2.073 orang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan