Suara.com - Gerakan Rakyat Menentang International Monetary Fund – World Bank (GRM IMF – WB), mengungkapkan beragam kegiatan mereka untuk melawan pertemuan kedua lembaga itu di Bali terus dibayang-bayangi oleh represifitas aparat keamanan.
Juru Bicara GRM IMF-WB Helda Khasmy mengatakan, represi terbaru terjadi saat mereka menggelar puncak aksi massa di kawasan Nusa Dua Bali, tempat penyelenggaraan pertemuan tahunan dua lembaga donor tersebut, Minggu (14/10/2018).
“Setelah konferensi tandingan tingkat internasional yang kami prakarsai dirintangi, aksi massa GRM IMF-WB juga direpresi. Minggu siang, aparat keamanan berusaha membubarkan aksi demokratis, bahkan mendorong peserta aksi,” kata Helda dalam konferensi pers di Denpasar.
Ia menjelaskan, represi dan teror terhadap GRM IMF-WB menunjukkan pemerintah bersikap anti-demokrasi.
“Kami menggunakan hak kebebasan berpendapat untuk memprotes kejahatan serta perampokan IMF-WB di seluruh daerah Indonesia. Kenapa dihalang-halangi,” tukasnya.
Helda memastikan, puluhan organisasi massa rakyat di Indonesia yang tergabung dalam GRM IMF-WB tak bakal berhenti mengampanyekan kejahatan IMF-WB.
Selain itu, setelah pertemuan tahunan IMF-WB selesai pada Minggu hari ini, Helda mengucapkan terima kasih kepada rakyat Bali yang mendukung beragam kegiatan GRM IMF-WB.
"Sempat ada upaya membenturkan aksi dan tujuan GRM IMF-WB yang berskala internasional dengan masyarakat Bali. Tapi, rakyat Bali tetap mendukung kegiatan kami melawan IMF-WB," ungkapnya.
Rudi HB Daman, juga Jubir GRM IMF-WB, mengungkapkan rangkaian kegiatan mereka sebagai respons atas pertemuan IMF-WB di Bali tak lepas dari aksi represi, teror, maupun pelarangan.
Baca Juga: 10 Klub Bertarung di Pramusim IBL 2018
"Contohnya saja, terdapat kejanggalan dalam pembatalan sepihak pada menit-menit akhir dari sejumlah pengelola tempat yang bakal dijadikan lokasi konferensi tandingan pertempuan IMF-WB. Mabes Polri juga secara resmi mengakui pembubarkan acara itu demi menjaga martabat bangsa,” bebernya.
Selain mengecam represi dari aparat keamanan, Rudi menegaskan pihaknya juga meminta pertanggungjawaban IMF dan Bank Dunia atas tindakan sabotase terhadap upaya-upaya yang dilakukan gerakan rakyat, kelompok-kelompok non-pemerintah dan pendukung hak-hak rakyat untuk berkumpul di Bali dalam agenda People’s Global Conference Against IMF-WB.
“Kami menegaskan bahwa PGC Against IMF-WB adalah pertemuan yang sah dan damai untuk menguak bagaimana kedua lembaga itu sangat berdampak pada kehidupan miliaran masyarakat di seluruh dunia, menentang kebijaka-kebijakan IMF-WB, serta untuk menawarkan alternatif dari rakyat. PGC sama sekali bukanlah ancaman bagi keamanan Indonesia, terutama masyarakat Bali. Tetapi tentu saja, PGC adalah ancaman terhadap kebohongan IMF-Bank Dunia,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Detik-Detik Ledakan di SMAN 72: Siswa Panik Berlarian, Tim Gegana Sisir Lokasi!
-
Pemilik Gedung ACC Kwitang Bicara Soal Penemuan Kerangka Reno dan Farhan, Kebakaran Jadi Penyebab?
-
RS Polri Pastikan 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang Korban Hilang Kerusuhan Agustus
-
Setelah Rumah Dinas Gubernur Riau, KPK Geledah Kediaman Dua Anak Buahnya
-
RS Polri Identifikasi Dua Jenazah Terbakar di ACC Kwitang sebagai Reno dan Farhan
-
Ledakan Mengguncang Masjid di SMA 72 Jakarta Utara, Benda Ini Diduga Jadi Pemicunya?
-
2 Siswa jadi Korban, Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Diduga dari Speaker Masjid
-
Ledakan di Masjid SMA 72 Jakarta Diduga Berasal dari Sound System
-
Eks Sekretaris MA Kembali ke Meja Hijau: Sidang TPPU Terkait Kasus Suap Rp49 Miliar Digelar!
-
Para Korban Diangkut Mobil, Viral Detik-detik Kepanikan usai Ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading