Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku masih menunggu jawaban resmi dari DPRD DKI Jakarta perihal usulan revisi Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum (Tibum) yang mengatur operasional becak. Revisi perda itu telah diusulkan sejak dua bulan lalu ke DPRD.
Anies mengatakan, hingga kini ia belum mendapatkan jawaban resmi apapun dari DPRD perihal kelanjutan usulan revisi perda becak itu. Setelah dewan mengumumkan keputusannya apakah diterima atau tidak, baru lah proses bisa dilanjutkan.
"Belum ada (jawaban), masih menunggu jawaban," kata Anies saat ditemui di Kantor Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2018).
Anies menjelaskan, dalam proses pengajuan revisi perda perlu melalui beberapa tahapan terlebih dahulu. Sehingga tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
Saat ini, baik dari Pemprov DKI maupun DPRD DKI sedang fokus dalam pembahasan rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2019 mendatang. Anies meminta kepada semua pihak untuk menunggu hingga hasil keputusan keluar.
"Semua yang namanya proses penyusunan perda itu ada waktunya. Setelah dimasukkan lalu antre di Baleg (Badan Legislatif) sesudah itu baru akan ada proses. Jadi kita lihat saja prosesnya, sekarang masih fokus di APBD," ungkap Anies.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menegaskan menolak usulan revisi Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Ketertiban Umum yang mengatur operasional becak. Pasalnya, keberadaan becak justru akan membuat kumuh ibu kota.
"Enggak akan saya kasih (revisinya). Jangan menurunkan derajat hidup supir becak, dia kan sudah naik jangan ditarik ke bawab lagi," kata Prasetio beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Konser di Indonesia, Makanan Charlie Puth Diimpor dari Singapura
Berita Terkait
-
Anies Tindak Tegas Kepala Sekolah Terlibat Kampanye
-
Anies akan Kaji Usulan Pemindahan Lapangan Tembak Senayan
-
Setahun Jadi Gubernur, PKS Tantang Pengusung Ahok Kritisi Anies
-
Usai Dampingi Jokowi, Anies Bicara Penyandang Disabilitas di DKI
-
Genap 1 Tahun Jadi Gubernur DKI, Anies Ungkap Tantangan Terbesar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK