Suara.com - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta membuka 318 posko program Gerakan Melindungi Hak Pilih (#GMHP) di seluruh wilayah ibu kota. Hal itu untuk mempermudah warga mengecek hak pilih dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Ketua KPU DKI, Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan, sedikitnya ada 318 posko yang didirikan untuk memudahkan warga DKI mengecek status hak pilih. Posko itu didirikan sejak 1 Oktober hingga 28 Oktober mendatang.
"Posko #GMHP yang tesebar di 267 kantor PPS kelurahan, 44 kantor PPK, 6 kantor KPU kabupaten/kota, dan 1 KPU Provinsi DKI Jakarta. Total posko yang siap melayani pemilih di DKI Jakarta sebanyak 318 posko," kata Betty saat ditemui di Kantor Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2018).
Melalui posko itu, pemilih yang belum terdaftar atau ingin melaporkan perbaikan data dapat datang ke posko dengan membawa KTP eIektronik dan kartu keluarga. Nantinya, pemilih bisa mengecek namanya di papan pengumuman yang ada ataupun melalui sistem yang telah disiapkan oleh petugas.
Hingga 11 Oktober 2018, KPUD DKI Jakarta mencatat ada 9.914 warga yang mendatangi posko-posko di seluruh DKI. Laporan tersebut terbagi dalam kategori pemilih yang belum terdaftar sebanyak 6.644 pemilih, pemilih yang tidak memenuhi syarat sebanyak 1.823 pemilih, dan laporan perbaikan elemen data sebanyak 1.447 pemilih.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, dalam melakukan pengecekan hak pilih hanya memerlukan waktu tidak lebih dari 5 menit. Sehingga, warga yang sibuk pun tetap bisa meluangkan sedikit waktunya untuk mengecek hak pilih.
"Saya mengundang semua warga Jakarta yang sudah memiliki hak pilih untuk menyegerakan mengecek ke kelurahan setempat. Simple sekali kalau mau melakukan kurang dari 5 menit selesai," ujar Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Kinerja DPR Banyak Dikritik, Adian Napitupulu: Terbelenggu Aturan Sendiri