Suara.com - Terdakwa korupsi Bakamla yang juga politisi Partai Golkar Fayakhun Andriadi mengaku dikenalkan dengan sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo oleh Ali Fahmi alias Ali Habsyi saat sedang mengawal anggaran Badan Keamanan Laut (Bakamla). Di antaranya dengan ipar, paman dan adik Jokowi.
Fayakhun mengungkapkan ia diperkenalkan oleh staf ahli di Bakamla yang juga politikus PDI Perjuangan Ali Fahmi alias Ali Habsyi alias Fahmi Habsyi alias onta di hotel Grand Mahakam pada 2016. Fayakhun mengaku dikenalkan dengan
"Saya lihat dia bersama teman dan saya dikenalkan. Saya duduk ternyata dikenalkan 'Kun, kita harus bantu Bakamla untuk menjadi besar karena ancaman nasional ada di laut dan kita mendapat dukungan dari kekuasaan untuk itu. Dikenalkan tiga orang itu disebutnya dari keluarga Solo, yang satu agak tua itu dikenalkan sebagai Oomnya Pak Jokowi, kemudian yang kedua adiknya Pak Jokowi, yang satu lagi iparnya Pak Jokowi," kata Fayakhun dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (17/10/2018).
Fayakhun dalam perkara ini didakwa menerima suap 911.480 dolar AS dari Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah untuk pengadaan satelit monitoring dan "drone" dalam anggaran Bakamla APBN Perubahan 2016.
Dalam dakwaan, Ali Fahmi disebut menawarkan kepada Fahmi Darmawansyah untuk "main proyek" di Bakamla dan jika bersedia maka terdakwa harus mengikuti arahan Ali Fahmi supaya dapat menang dengan memberikan "fee" sebesar 15 persen dari nilai pengadaan.
Fahmi Darmawansyah lalu memberikan 6 persen dari Rp 400 miliar yaitu Rp 24 miliar ke Ali Fahmi pada 1 Juli 2016 di hotel Ritz Carlton Kuningan.
"Yang memperkenalkan Habsyi saat itu tapi saya lupa nama-nama mereka," ungkap Fayakhun.
Awalnya, Fayakhun kenal dengan Fahmi Darmawansyah dari rekannya Direktur PT Rohde and and Schawrz Indonesia Erwin Arief.
"Erwin cerita mau main proyek di Bakamla pakai perusahaan Fahmi, lalu saya tanya, 'Bakamla bagaimana?' Erwin menjawab nanti diarahkan orang namanya Fahmi Habsyi, lalu Fahmi Habsyi komunikasi dengan saya, saya tanya apa betul Fahmi Darmawangsyah mau bekerja untuk Bakamla, betul katanya," jelas Fayakhun.
Baca Juga: Jadi Saksi Sidang, Fayakhun Ngaku Serahkan Duit untuk Golkar
Fayakhun pun mengaku Fahmi Habsyi berkeras untuk menemuinya sehingga ia pun menemui Fahmi Habsyi di hotel Grand Mahakam.
"Saat itu saya sedang di hotel Grand Mahakam, Fahmi mau ketemu, dia katakan 'saya susul, penting' kata Fahmi Habysi, saya bilang silakan," ungkap Fayakhun.
Saat itulah Fayakhun diperkenalkan oleh Fahmi Habsyi dengan orang-orang yang disebut keluarga Jokowi tersebut. Di dakwaan, Fayakhun disebut menerima "fee" dari Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah sebesar 300 ribu dolar AS yang pengirimannya dipecah menjadi dua yaitu pertama 200 ribu dolar AS melalui Hangzhou Hangzhong Plastic Co.Ltd dan 100 ribu dolar AS melalui Guangzhou Ruiqi Oxford Cloth Co.Ltd pada 9 Mei 2016.
Selanjutnya Fayakhun juga menerima "fee" dari Fahmi melalui rekening Omega Capital Aviation Limited di Bank UBS Singapura sebesar 110 dolar AS dan Abu Djaja Bunjamin di Bank OCBC Singapura sebesar 490 ribu dolar AS pada 23 Mei 2016 yang dikirim dari rekening Bank BNI atas nama Fahmi Darmawansyah.
Atas perbuatannya itu Fayakhun didakwa dengan pasal 12 huruf a atau pasal 11 UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional