Suara.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meminta seluruh pejabat negara dan petinggi partai politik untuk lebih berhati-hati dalam berkomentar dan bersikap saat masa kampanye di Pemilu 2019. Pasalnya, Zulkifli menilai tingginya tensi di tahun-tahun politik.
Hal tersebut dikatakan Zulkifli terkait kontroversi pose satu jari Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada acara penutupan IMF-Bank Dunia di Bali beberapa waktu lalu.
"Kita ini enam bulan kampanye dalam lima tahun. Dalam 4,5 tahun kan tidak (ada masa kampanya). Jadi kita tidak terbiasa menghadapi, yang tadinya biasa sekarang jadi tidak biasa," kata Zulkifli di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Dirinya pun mencontohkan sikap kehati-hatian kubu Capres - Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam memilih lokasi kampanye.
"Misalnya juga kampanye, kemarin juga ramai, kita kampanye karena tidak boleh di pesantren, kita di kebun. Tapi yang datang kan para ulama, ustad-ustad tapi di kebun, itu kan sulit. Memang tidak di pesantren tapi di kebun," ujarnya.
Zulkifli pun menilai tidak semua harus dianggap sebagai pelanggaran pemilu yang kemudian berujung pelaporan ke Bawaslu.
Ketua MPR ini kemudian menyarankan pada masyarakat atau tim kampanye paslon untuk memilah-milah laporan yang masuk, apakah tindakannya termasuk ke dalam pelanggaran atau bukan.
"Kalau ada yang keceplosan karen nggak sadar, nggak ngeh, apa itu harus dihukum? Kalau begitu kita bisa kena hukum semua. Jadi milih-milih menurut saya dipilah-pilah mana pelanggaran yang sengaja. Mana yang memang karen nggak biasa," pungkasnya.
Baca Juga: Polisi Punya Bukti Kuat Tetapkan Ahmad Dhani Tersangka
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?