Suara.com - Puluhan guru SMA Negeri IV Penfui, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendatangi Kantor Polsek Kelapa Lima untuk melaporkan kasus pemukulan yang dilakukan oleh seorang orang tua murid Matheos Tuflasa kepada guru bahasa Inggris bernama Makrina Bikan di sekolah tempatnya mengajar.
Kepala Sekolah SMA Negeri IV Kupang Agustinus Bire Logo kepada wartawan saat ditemui di Polsek Kelapa Lima, Kota Kupang, Kamis (18/10/2018) mengatakan, kedatangan mereka ke kantor polsek itu karena salah satu staf gurunya ditendang oleh pelaku.
"Jadi salah satu staf guru saya ditendang di perutnya karena dinilai melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya. Padahal sebenarnya adalah hanya menegur," ujar Agustinus seperti dilansir Antara.
Ia menceritakan, kejadian bermula ketika Meidel Tuflasa (17) anak dari pelaku menabrak Makrina, dan langsung pergi begitu saja tanpa meminta maaf. Korban kemudian mengejar anak itu dan menanyakan alasan kenapa tidak meminta maaf. Namun anak itu malah bersikap acuh.
Bukannya meminta maaf, Meidel malah kemudian mengeluarkan kata makian kepada ibu gurunya. Merasa kecewa, Makrina kemudian memarahinya anak muridnya itu.
Karena kecewa dimarahi, siswa tersebut kemudian menelepon orang tuanya. Kemudian tak begitu lama datang pelaku dan langsung menyerobot masuk ke dalam kelas serta menendang perut korban.
Melihat kejadian itu, para pelajar SMA langsung menyerbu pelaku. Namun berhasil diselamatkan guru-guru lain dan dibawa masuk ke ruangan kepala sekolah.
Menurut Agustinus, perbuatan itu seharusnya tidak perlu terjadi di sekolah, karena sekolah adalah tempat belajar, dan kawasan sekolah adalah kawasan yang jauh dari hal-hal yang bersifat kekerasan.
Ia mengatakan nasib salah satu anak didiknya itu belum bisa ditentukan saat ini, karena masih dilakukan rapat bersama.
Baca Juga: Hits di Zamannya, Begini Kabar 9 Pemain Mohabbatein Sekarang
"Mungkin besok baru kami tentukan nasib anak ini. Dikeluarkan dari sekolah atau dipindahkan," ujar dia.
Kapolsek Kelapa Lima AKP Didik Kurnianto mengatakan, untuk sementara pelaku diamankan oleh anggotanya di mapolsek setempat.
"Kami amankan dulu. Untuk proses penahanan belum kami lakukan, karena masih menunggu surat pengaduan dari pihak keluarga korban. Saat ini suami korban masih berada di Belu jadi kami masih menunggu," ujar Didik.
Berita Terkait
-
Tak Berizin, Polisi Ancam Bubarkan Orasi Fahri Hamzah di Kupang
-
Hari Guru Sedunia, UNICEF Angkat Isu Soal Kualitas Guru
-
Sebarkan Berita Hoax Sama Saja Eksploitasi Psikologis Manusia
-
Politisi Demokrat Heran Ratna Sarumpaet Tak Cantik Habis Operasi
-
Habis Dipukuli, Ratna Sarumpaet Bertemu Prabowo di Tempat Rahasia
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?