Suara.com - Founder and CEO Alvara Research Center, Hasanudin Ali menyebutkan, ada 5 prinsip yang dapat digunakan para calon legislatif (caleg) maupun capres-cawapres dalam berkampanye untuk meraup suara kaum milenial dalam Pemilu 2019.
Menurut dia, kaum milenial dapat menentukan arah dan nasib Bangsa Indonesia ke depan. Hal tersebut merujuk pada presentase ada yakni 43 persen pemilih yang berumur 17 hingga 30 tahun.
Hasanudin menyebut capres-cawapres maupun caleg harus memperhatikan kode bahasa yang digunakan dalam berkampanye. Hal tersebut menjadi sangat penting karena kaum milenial sarat akan kebutuhan yang bersifsat informasi.
"Itu mengalir begitu deras begitu ya, maka kampanye yang digunakan harus menggunakan bahasa-bahasa yang praktis tidak boleh janji-janji yang mengawang dan seterusnya," kata Hasanudin di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/10/2018).
Hasanudin menegaskan, jika kaum milenial lebih cenderung menyukai sesuatu yang bersifat authentic dalam arti penampilan karakter yang tidak boleh melakukan pencitraan.
"silakan bedaknya jangan terlalu tebal, paramilinial tidak suka. lebih suka apa adanya," jelasnya.
Prinsip ketiga yakni novelty atau pembaharuan. Hasanudin mengatakan sesuatu yang disampaikan oleh para calon harus memiliki unsur kejutan untuk para milenial.
"karena generasi yang kepo yang suka sesuatu hal yang baru Maka mereka selalu ingin kejutan-kejutan Apalagi apalagi apalagi makanya kemarin misalkan apa pembukaan Asian Games itu menjadi sesuatu yang faktor kejutan," tutur Hasanudin.
Prinsip keempat adalah interactivity atau harus interaktif. Dirinya berpendapat cara kampanye harus dengan dialogis yang tidak statis atau monoton. Karena milenial tidak suka kampanye dengan sistem satu arah.
Baca Juga: Sorban Bertuah Ma'ruf Amin Laku Rp 125 Juta
"Makanya biasanya harus ada hal tanya jawab lebih ke arah buka dialog dengan peserta kampanye" bebernya.
Kemudian, prinsip kelima adalah creativity. Artinya para capres dan cawapres maupun para caleg harus memiliki cara kampanye melalui 'meme', atau typografi yang menarik.
"Ini lah lima cara yang paling efektif untuk menggaet kaum milenal saat ini," tandasnya.
Berita Terkait
-
Survei: Minat Milenial Soal Isu Politik Hanya 22 Persen
-
Caleg PAN Tolak Kampanyekan Prabowo-Sandi, Ace: Mereka Rasional
-
Hashim: Milenial Suka Gerakan Emas Ketimbang Revolusi Putih
-
Zulhas Minta Pejabat dan Elit Parpol Hati-hati di Tahun Politik
-
Ketua MPR Dukung Usulan Dana Saksi Pemilu Ditanggung Pemerintah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK