Suara.com - Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Choiruman J Putro menilai dana bantuan DKI Jakarta terkait pengelolaan sampah Ibu Kota di Bantargebang sangat meringankan anggaran Kota Bekasi. Dana hibah kemitraan memang diberikan secara sukarela.
Berbeda dengan dana hibah atau uang bau yang wajib diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Pada Mei 2018, dana yang cair yaitu hibah kompensasi Bantar Gebang senilai Rp 196 miliar dari yang diusulkan senilai Rp 267 miliar.
"Nah, dana kemitraan ini kan tidak mengikat. Harus ada itikad baik dari kepala daerah, bangun pola kerjasama. Bantuan DKI juga sangat diperlukan dan sangat membantu anggaran Kota Bekasi," kata dia, Senin (22/10/2018).
Menurut dia, isu pengelolaan TPST Bantargebang adalah masalah tahunan. Bahkan, MoU antara Kota Bekasi dengan Pemprov DKI Jakarta sudah beberapa kali direvisi.
Terkait dana komopensasi sudah tertera menjadi bagian dari MoU. Kaitan beberapa hal pemulihan lingkungan, mengatasi pencemaran dan dana sosial kesehatan, infrastruktur Bantar Gebang dengan besarannya itu sebesar 20 persen dari tiping fee DKI.
Lebih lanjut, kata Choiruman, DKI Jakarta memang sudah seharusnya membantu pembangunan daerah perbatasan. Seperti halnya pembangunan Fly Over Rawa Panjang dan Cipendawa.
"Fly Over itu dibangun untuk mendukung dan membantu proses transportasi pengangkutan sampah DKI menuju TPST Bantar Gebang," ujarnya.
Proyek pembangunan dua fly over tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2020 dari dana bantuan DKI Jakarta era Basuki Tjhaja Purnama. DKI Jakarta akan menggelontorkan dana bantuan sebesar Rp 600 miliar untuk kedua fly over tersebut. Namun, saat ini baru sekitar Rp 300 miliar yang diterima Kota Bekasi.
Jika DKI Jakarta tidak memberikan dana bantuan, pembangunan dua fly over tersebut terancam tertunda. Proyek fly over Rawa Panjang nantinya akan menghubungkan Jalan Jenderal Ahmad Yani, dan Jalan Raya Narogong.
Baca Juga: Kisruh Sampah, Wali Kota Bekasi Satroni Anies Baswedan
Sedangkan fly over Cipendawa akan menghubungkan Jalan Raya Cipendawa dan Jalan Raya Narogong.
"Sejatinya dalam MoU kerjasama ada klausul yang sifatnya fleksibel. Harus di akui, salah satu sumber keuangan Kota Bekaso dari dana Banprov (bantuan Provinsi). Dukungan DKI bisa mempercepat sekaligus meringankan anggaran Kota Bekasi," papar dia.
Dengan demikian, pertemuan antar kepala daerah sangat diperlukan untuk berkomunikasi secara intens. Sehingga, kedepan komunikasi antar lembaga di Kota Bekasi dan DKI juga dapat terjalin dengan baik.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Kisruh Sampah, Wali Kota Bekasi Satroni Anies Baswedan
-
Wali Kota Bekasi Balik Semprot Anies: Pemimpin Nggak Tahu Sejarah
-
Anies Semprot Pemkot Bekasi soal Sampah: Jangan Ramai di Media
-
Anies Ungkap Alasan Tolak Bantuan Kemitraan Pemkot Bekasi
-
Anies Pastikan Kewajiban DKI Soal Sampah ke Bekasi Sudah Selesai
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Tim Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo Siap Guncang Institusi, Ini Respons Kapolri!
-
Profil Linda Apriana, Istri Pertama Wali Kota Prabumulih yang Dapat Jabatan di Antara 3 Istri Lain
-
Menteri Mukhtarudin Komitmen Selesaikan Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan
-
Usai Temui Anggota DPR, Perwakilan Ojol Sebut Prabowo Mau Buat Perpres soal Ojek Online