Suara.com - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Uno merasa debat pilpres yang selama ini digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kurang efektif. Pasalnya, debat-debat yang sudah digelar sebelumnya dinilai hanya mengejar rating.
Sandiaga mengungkapkan pengalamannya saat dirinya menjalani debat pada Pemilihan Gubernur DKI 2017 seperti pertandingan sepak bola karena diramaikan dengan yel-yel dari masing-masing pendukung. Di samping ramainya sorak sorai dari pendukung, kala itu sarana pendukung kandidat pun sempat mati sehingga Sandiaga merasa rugi.
"Pak Anies dan saya nggak bisa lihat skor waktunya dan berapa kali kita punya mic mati. Ini sangat mengundang perpecahan menurut saya di level bawah dan debat itu jadi meruncing dan saling serang-menyerang," kata Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
Adapun selain masalah teknis, Sandiaga pun keberatan dengan pertanyaan-pertanyaan untuk sesi debat capres-cawapres. Hal itu dibuktikannya saat sesi debat Pemilihan Gubernur DKI 2017 memiliki rating tertinggi sepanjang sejarah debat politik Indonesia.
Oleh karena itu Sandiaga menginginkan adanya debat capres-cawapres dilaksanakan di town hall atau bisa dianggap di balai pertemuan tanpa dihadiri para pendukung.
Menurutnya akan lebih baik apabila debat capres-cawapres dihadiri oleh orang-orang yang tidak atau bahkan belum menyatakan dukungannya di Pilpres 2019.
"Seperti organisasi yang betul-betul ting-tang yang bisa mengumpulkan pemilih-pemilih undissected untuk datang dan memilih atau profesor-profesor yang tidak menyatakan dukungannya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Liciknya Bripda Waldi: Nyamar Pakai Wig Usai Habisi Dosen Perempuan Jambi, 5 Fakta Bikin Merinding
-
Pramono Incar Jakarta Juara Umum POPNAS-PEPARPENAS 2025, Taufik Hidayat Goda: Ada Jabar!
-
Pesawat Angkut Raksasa A400M Akhirnya Mendarat di Indonesia, Mampu Angkut Tank dan Ratusan Pasukan!
-
Projo 'Buang Muka' Jokowi? Pengamat Ungkap Manuver Politik Budi Arie Selamatkan Diri
-
Studi ITDP: Bus Listrik Bisa Pangkas Emisi 66,7 Persen dan Hemat Subsidi 30 Persen
-
KPK Tak Gentar Hadapi Praperadilan Buronan E-KTP, Akankah Paulus Tannos Lolos dari Jerat Hukum?
-
Heboh Cuitan Susi Pudjiastuti Tantang Prabowo Panggil Bandar Judol, Nama Budi Arie Disebut-sebut
-
Dikejar Sampai Singapura, Aset Rp58,2 M Milik Pengemplang Pajak Disita
-
Hari Terakhir Modifikasi Cuaca, BMKG Klaim Curah Hujan Turun 43 Persen
-
Jelang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi: Eggi Sudjana 2 Kali Mangkir, Alasan Berobat ke Luar Negeri