Suara.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menegaskan bahwa dirinya tak pernah sembarangan dalam memberikan pernyataan. Sandiaga menuturkan jika dirinya selalu berbicara berdasarkan data.
Pernyataan Sandiaga itu menepis anggapan yang kerap dialamatkan kepadanya yang disebut tidak pernah menggunakan data apabila melontarkan pernyataan.
"I'm crazy about data, I'm really really really crazy. Saya punya big data analitic team yang kerjanya menganalisa data. Nggak mungkin saya bicara tanpa data," kata Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
Diketahui Sandiaga merupakan sosok pengusaha muda yang memiliki beberapa perusahaan. Karena telah lama berkecimpung mengelola perusahaan, Sandiaga mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah lepas dengan data.
Bahkan saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI pun selalu menggunakan data salah satunya dalam pencanangan program Jakarta Smart City.
Dan pada saat dirinya bertugas untuk blusukan ke tengah-tengah masyarakat di masa kampanye Pilpres 2019, Sandiaga mengaku data masih menjadi pegangannya untuk memastikan kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan.
"Memang pekerjaan susah, itu terbukti data BI indeks ketersediaan lapangan kerja untuk S1 ke bawah masuk ke level pesimis. Harga-harga naik betul itu diperlihatkan dolar naik ya harga-harga juga pasti naik," pungkasnya.
Untuk diketahui, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Abdul Kadir Karding sempat menyindir Sandiaga Uno yang kerap kali berbicara tanpa data.
Salah satu yang Karding contohkan ialah kala Sandiaga menyebut tempe yang beredar di pasaran saat ini hanya setipis ATM.
Selain itu, Sandiaga juga pernah membandingkan harga nasi ayam di Indonesia yang disebutnya lebih mahal ketimbang nasi ayam yang terdapat di Singapura.
Karena itulah Karding kemudian meminta Sandiaga untuk banyak belajar dan melengkapi segala pernyataannya dengan data.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu