Suara.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Yunahar Ilyas membantah pernyataan bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dibakar oknum Banser Nahdlatul Ulama di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/10), karena disebut simbol ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia.
Yunahar menegaskan, tidak ada bendera HTI, melainkan bendera kalimat tauhid. Ia mengatakan, berdasarkan sejarah, ada dua versi bendera tersebut yang latarnya berwarna putih dan hitam.
"Tak ada bendera HTI, maka saya menganggap itu bendera kalimat tauhid. Apalagi di video itu, tak ada tulisan HTI. Dalam sejarah, bendera seperti itu ada yang berwarna hitam dan putih, bendera Rayah dan Liwa era Rasulullah. Mestinya ini tidak digunakan oleh suatu kelompok atau badan tertentu, karena ini menjadi milik umat Islam sedunia," ujar Yunahar di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Ia menuturkan, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mendaftarkan bendera kalimat tauhid itu sehingga mendapat hak paten serta tak bisa sembarangan digunakan oleh kelompok mana pun.
"Ya mestinya bendera itu dipatenkan oleh OKI. Jadi, siapa pun yang mau memakai, harus berdesain berbeda. Dengan begitu, tak ada tumpang tindih, tak persis menjiplak seperti dalam sejarah,” jelasnya.
Untuk diketahui, beredar video yang menampilkan aksi pembakaran bendera hitam dengan kalimat tauhid. Pelaku-pelaku pembakaran bendera itu terlihat jelas menggunakan seragam Banser NU.
Pembakaran bendera tersebut terjadi pada acara peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, Minggu (20/8/2018).
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah