Suara.com - Di hari terakhir Trade Expo Indonesia (TEI) 2018, pemerintah menerima 28.916 permintaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negari. Direktur Promosi BNP2TKI, Dwi Anto, mengatakan, total perkiraan remitansi yang diperoleh dari keikutsertaan BNP2TKI dalam TEI ke-33 ini mencapai USD 1,3 milliar.
Total perkiraan remitansi tersebut diperoleh berdasarkan permintaan Job Indication (JI) dari negara-negara, seperti Rusia, Kuwait, Malaysia, Afghanistan, Palau, Polandia, Fiji, Timor Leste, Brunei Darussalam, Jepang, dan Papua Nugini.
Ke-11 negara tersebut membutuhkan PMI untuk sektor fishery, retail, plantation, health, finance, automotive, construction, hospitality, oil and gas, transportation, IT, dan lainnya.
“Perolehan JI dalam keikutsertaan BNP2TKI dalam TEI ke-33 ini harus ditindaklanjuti oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3PMI). BNP2TKI akan mengawal agar JI yang diperoleh pada event TEI ini bisa dikonkritkan menjadi job order (JO) dan penempatan PMI ke luar negeri,” ujarnya, di sela-sela penutupan TEI, Minggu (28/10/2018).
Ia menambahkan, tahun ini, permintaan pada sektor manufaktur lebih besar. Salah satunya adalah permintaan tenaga pekerja las (welder) yang datang dari Polandia.
Negara ini membutuhkan 20 ribuPMI. Selain itu, Polandia juga memerlukan pekerja untuk mengisi sektor mining oil and gas, sebanyak 1.000 orang.
“Dengan skema yang saat ini memungkinkan, yakni private to private (P to P), diharapkan dalam waktu dekat penempatan PMI ke negara tersebut dapat terlaksana. BNP2TKI terus mendorong dan berupaya memfasilitasi P3MI, agar setelah mendapatkan datam, bisa langsung menindak lanjuti job indication,” jelasnya.
Dwi menambahkan, tahun ini, setidaknya sudah 72 (orang berangkat untuk sektor manufaktur pabrik ke Polandia.
“Dibutuhkan keaktifan juga dari perusahaan mitra di Polandia untuk terus berkordinasi dengan pihak KBRI di Polandia, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan P3MI di Indonesia,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional
-
Neraka 'Online Scam' ASEAN, Kemiskinan Jadi Umpan Ribuan WNI Jadi Korban TPPO
-
Menteri Mukhtarudin: Siapkan 500.000 Pekerja Migran Indonesia pada 2026
-
Pemerintah Sepakat Lindungi PMI, KemenP2MI Teken Perjanjian Kerja Sama dengan Para Mitra Strategis
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional
-
SBY: Penanganan Bencana Tidak Segampang yang Dibayangkan, Perlu Master Plan yang Utuh
-
Ketuk Hati Kepala Daerah, Mendagri Tito: Bantu Saudara Kita di Sumatera yang Kena Bencana
-
Buntut OTT KPK di Berbagai Daerah, Jaksa Agung Minta Jaksa Jangan Melanggar Hukum!
-
Tak Terendus Kamera dan Influencer, Prabowo Bongkar Perlawanan 'Gila' Preman di Hutan
-
Prabowo Wanti-wanti Satgas PKH: Jangan Mau Dilobi Sana-sini
-
Jaksa Agung: Uang Rp6,6 Triliun dari Denda Tambang-Sawit hingga Eksekusi Korupsi CPO
-
7 Pertemuan Krusial Dasco - Prabowo yang Selesaikan Masalah Bangsa di 2025
-
BNI Turut Dampingi Anak-Anak Korban Banjir di Aceh Tenggara Lewat Trauma Healing
-
BNI Siap Salurkan 17.356 KPR FLPP pada 2026, Mantapkan Peran di Program Perumahan