Suara.com - Salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 bernama Yulia Silvianti (38) merupakan Auditor Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Pakal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ternyata menyimpan cita-cita yang belum kesampaian.
Korban diketahui sudah dua tahun lebih bertugas di Bangka Belitung dan pulang seminggu sekali ke Depok untuk menengok dua anak dan suaminya.
Suami Yulia Silvianti, Aditya mengatakan, awal mengetahui istrinya menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dari teman istrinya di BPK.
"Rutinitas biasa, saya tidak merasakan apa-apa. Namun ada yang aneh biasanya setiap sampai Pangkal Pinang selalu, menelpon. Tapi ini tidak, saya minta informasi ke pihak Lion Air dan BPK," kata Aditya kepada Suara.com, Kamis (1/11/2018) di kediamanya Jalan KH Ahmad Dahlan RT6/5 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji.
Ia mulai mendengar kepastian istri tercintanya menjadi korban pesawat jatuh pada Senin sekitar pukul 08.30 WIB. Aditya mulai mengetahui bahwa pesawat yang ditumpangi Yulia hilang kontak.
"Saya di situ mulai cemas dan mencoba menghubungi pihak Lion Air, dan benar seperti yang dikabarkan oleh media sosial bahwa pesawat tersebut hilang," terangnya.
Dia menceritakan bahwa sebelum pergi bekerja di Pangkal Pinang, Yulia sempat berkeinginan melanjutkan kuliah S3 di Universitas Indonesia (UI). Alasan kuliah agar tidak jauh dari dua anak dan suaminya.
"Itu keinginan yang belum tercapai oleh istri saya. Saya harap istri saya ditemuman dengan kondisi apa pun," harap Aditya.
Berdasarkan data yang dihimpun Suara.com, warga Depok yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 ada lima orang. Mereka adalah Muhammad Jufri, Ibnu Fajariyadi Hantoro, Hilda Aprilia, Imam Riyanto dan Yulia Silvianti.
Kontributor : Supriyadi
Baca Juga: Menhub Sebut Lion Air JT 610 Punya 2 Black Box, 1 Belum Ditemukan
Berita Terkait
-
Menhub Sebut Lion Air JT 610 Punya 2 Black Box, 1 Belum Ditemukan
-
Krisis Center Lion Air di Pangkalpinang Roboh Diterjang Angin
-
KNKT AS dan Boeing Bantu Investigasi Kecelakaan Lion Air JT 61
-
DVI Polri Ambil 152 Sampel Antemortem Keluarga Korban Lion Air
-
Masih Banyak Keluarga Belum Terima Kepergian Korban Lion Air
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui