Suara.com - Badan Pengawas Pemilu RI memintai keterangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Namun dalam proses pemeriksaan keduanya dilakukan secara terpisah di Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (2/11/2018) sore.
Keduanya diperiksa atas dugaan menunjukkan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon Presiden dan Wapres dalam forum IMF di Bali, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan keterangan dan foto yang diterima wartawan, tampak Luhut dan Sri Mulyani diterima Ketua Bawaslu RI Abhan dan sejumlah komisioner Bawaslu RI di sebuah ruang tamu.
Pada foto yang kedua memperlihatkan Luhut tengah dimintai keterangan oleh Ketua Bawaslu RI di ruangan berbeda. Pada sesi pemeriksaan tersebut Luhut tidak bersama dengan Sri Mulyani. Luhut pun kemudian keluar dari Gedung Bawaslu lebih dulu.
Kepada wartawan Luhut mengaku sudah menjelaskan kepada Bawaslu RI. Luhut kemudian mengklaim yang dilakukannya dalam penutupan acara IMF di Bali tidak ada unsur kampanye.
"Ya dijelaskan. Nggak ada (unsur kampanye), boro-boro mikir kampanye, kita masih sibuk dengan kerja di sana. Kan semua nggak ada, tidak ada dalam urusan kampanye," jelas Luhut.
Dia mengatakan apa yang dilakukannya di forum itu hanya merupakan spontanitas atas kegembiraan.
"Kita bilang Indonesia nomor satu, 'great Indonesia'. Meluapkan kegembiraan bersama, karena Lagarde dan Kim bilang bahwa tidak terbayangkan bahwa Indonesia mampu membuat pertemuan IMF-World Bank ini pada tataran kelas dunia," jelas Luhut.
Lebih jauh Luhut menekankan, bahwa kesuksesan penyelenggaraan forum itu dinilai berhasil mengangkat Indonesia pada standar yang lebih tinggi dari yang dibayangkan.
Baca Juga: Panen Duit dari Aksi Bela Tauhid
"Jadi kami boro-boro mikirin kampanye," ucap Luhut.
Selain itu Luhut mengaku telah membaca undang-undang yang mengatur mengenai pelaksanaan Pemilu dan kampanye. Dia mengatakan tidak ada satu pun ketentuan yang dilanggarnya.
"Kan saya baca undang-undangnya, nggak ada satu pun saya melanggar," jelasnya.
Sebelumnya kelompok Advokat Nusantara mengadukan Luhut dan Sri Mulyani ke Bawaslu RI, karena keduanya selaku pejabat diduga menunjukkan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon Presiden dan Wapres. Keduanya dianggap mengacungkan salam satu jari saat penutupan acara IMF di Bali.
Mengenai tudingan yang dilakukannya itu termasuk mempromosikan citra diri pasangan capres-cawapres tertentu, Luhut menegaskan bahwa dirinya hanya ingin menyatakan Indonesia nomor satu.
"Dan waktu itu bu Ani (Sri Mulyani) hanya mengingatkan, memberitahu bahwa nomor satu itu apa, nomor dua itu apa," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid