Suara.com - Sebanyak 151 penyelam diterjunkan guna melakukan pencarian kotak hitam atau black box Cockpit Voice Recorder (CVR) milik pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Para penyelam itu terdiri dari penyelam profesional gabungan.
Menurut data yang dihimpun dari Posko Jakarta International Container Terminal (JICT) II Tanjung Priok, para penyelam terdiri dari Tim Basarnas Special Group (BSG) sebanyak 41 orang, Kantor SAR Semarang sebanyak 5 orang, POSSI sebanyak 16 orang, Indonesia Diver sebanyak 16 orang, Komando Pasukan Katak (Kopaska) sebanyak 38 orang, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) sebanyak 28 orang.
Selain itu, ada pula Tim Penyelam Taifib atau Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir sebanyak 17 orang, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP) sebanyak 7 orang, Korps Brigade Mobil (Brimob) sebanyak 4 orang, dan Polair sebanyak 14 orang.
Para penyelam telah diberangkatkan pada Minggu (4/11/2018) sejak pukul 7.00 WIB. Pada hari ke-7 pasca jatuhnya pesawat dengan nomor registrasi PK-LPQ itu, para penyelam difokuskan mencari black box dan juga korban yang masih terjebak dengan luas radius pencarian penyelaman 2,7 kilometer dan radius pencarian bawah air 5,4 kilometer.
Untuk total personel keseluruhan, tim SAR gabungan yang dikerahkan ada sebanyak 1.396 orang. Mereka terdiri dari tim Basarnas, TNI, Polri dan unsur lainnya.
Untuk diketahui, peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air diketahui oleh Kansar Tanjung Priok melalui info dari VTS pukul 07.05 bahwa kapal Tug Boat As Jaya 11 pada posisi koordinat 05 49.727 S -107 07.460 E dengan Heading 40 derajat timur laut, Tanjung Karawang.
Untuk diketahui, peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air diketahui oleh Kansar Tanjung Priok melalui info dari VTS pukul 07.05 bahwa kapal Tug Boat As Jaya 11 pada posisi koordinat 05 49.727 S -107 07.460 E dengan Heading 40 derajat timur laut, Tanjung Karawang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Datangi Istana, Mendagri Tito Sebut Presiden Prabowo Bakal Lantik Menkopolkam Baru Siang Ini
-
Djamari Chaniago Merapat ke Istana, Mendagri Tito Bocorkan Pelantikan Menko Polkam Baru
-
Profil Ahmad Dofiri, Purnawirawan Jenderal Polisi yang Masuk Bursa Kabinet Prabowo
-
Komisi I DPR Benarkan Djamari Chaniago Akan Dilantik Jadi Menko Polkam, Menporanya Erick Thohir?
-
Usut Korupsi Kuota Haji, KPK Periksa 5 Pejabat Direktorat Haji Khusus Kemenag
-
Kejagung Periksa 8 Saksi Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan yang Menyeret Nadiem, Siapa Saja?
-
Gelar Aksi 'Pink', Aliansi Perempuan Tuntut Pembebasan Delpedro Cs di Polda Metro Jaya
-
Skandal Ijazah Capres: KPU Panen Kritik, Keputusan Dicabut, DPR Angkat Bicara
-
5 Pejabat Kemenag Diperiksa KPK di Kasus Korupsi Haji, Ini Nama-namanya!
-
Dugaan Perselingkuhan Irjen Krishna Murti Viral di Medsos, Kompolnas Minta Klarifikasi Polri