Suara.com - Iwan Kurniawan (32), seorang pegawai minimarket nekat membawa kabur sebuah mobil milik tempatnya bekerja pada Jumat (2/11/2018). Bersama rekannya, ia berhasil menggondol uang sebesar Rp 45 juta. Mobil box yang dibawa kabur itu kemudian ditinggalkan di kawasan Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara.
Usai kejadian tersebut, Iwan malah menuju kantor polisi dan membuat laporan seolah-olah ia mengalami tindakan perampokan oleh seseorang bernama Sofyanto. Laporan tersebut dibuat di Polsek Tambora.
"Dia (Iwan) bilang pelaku dengan menggunakan senpi yang berisi uang tunai sekira Rp 45 juta," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tambora, AKP Suprihatin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Senin (5/11/2018).
Suprihatin mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan usai menerima laporan tersebut. Setelah itu, polisi melakukan pengecekan ke lokasi tempat mobil box tersebut ditinggalkan.
"Setelah barang bukti mobil diketemukan langsung tim melakukan pra rekonstruksi," ujarnya.
Suprihatin menjelaskan, pihaknya menemukan kejanggalan dari pelaku pada saat pra rekontruksi digelar. Polisi lantas melakukan pemeriksaan intensif pada korban.
Akhirnya, korban mengaku jika ia berbohong. Korban mengakui jika kejadian yang sebenarnya bukan mengalami perampokan oleh Sofyanto melainkan malah bekerjasama dengan Sofyanto guna menggondol uang.
"Korban akhirnya mengakui bahwa semua laporan cerita yang dibuat adalah bohong dan sebenarnya korban dibantu oleh Sofyanto Usman telah mengambil uang dengan cara merusak gembok dan mengambil uang serta membuang gembok, brankas dan kunci roda di pinggir kali daerah PIK," tutur Suprihatin.
Uang hasil perampokan itu kemudian disimpan oleh Sofyanto. Setelah itu, korban melukai badannya dan merobek baju serta membuat laporan ke polisi seolah-olah dia dirampok.
Baca Juga: Beda 14 Tahun dengan Suami, Maia Estianty : Nggak Kelihatan Kan?
Berbekal pengakuan Iwan, polisi kemudian menangkap Sofyanto. Kini keduanya berada di Polsek Metro Penjaringan mengingat lokasi kejadian ada di sana.
"Berkoordinasi dengan Polsek Metro Penjaringan untuk pelimpahan proses penanganan selanjutnya mengingat locus delicty berada di wilayah Polsek Metro Penjaringan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Jadi Korban Perampokan di Bekasi, Sopir Taksi Online Dibacok
-
Marak Aksi Pencurian Baut di Kali Item, Polisi Rutin Siaga Malam
-
Ngaku Gaji Tak Cukup, PNS Kelurahan Nekat Curi 2 Ekor Sapi
-
Satpam Bobol Brankas Bank Bukopin, Gondol Uang Rp 1,5 Miliar
-
Mencuri di Mal, Nita Kerap Ajak Dua Anaknya untuk Menyamar
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Dave Laksono Dukung TNI, Ferry Irwandi: Negara dan Semua Perangkatnya Mengancam Saya!
-
Ditunjuk Dedi Mulyadi, Ini Tugas Utama Helmy Yahya Sebagai Badan Pengelola Rebana
-
15 Mobilnya Disita KPK, Satori Berdalih untuk Showroom dan Dibeli Sebelum Jadi Anggota DPR
-
Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
5 Fakta Viral Jukir Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patok Parkir Rp 30 Ribu, Ini Respon Wali Kota!
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998
-
Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
-
'Jangan Percaya IMF!' Ucapan Lama Menkeu Purbaya Sardewa Kini Jadi Bumerang?