Suara.com - Pusat Kedokteran Kesehatan Polri dihadapkan dengan tantangan dalam memeriksa atau mengidentifikasi DNA jenazah korban Lion Air JT 610. Ternyata untuk memeriksa 1 korban saja harus melewati proses 8 hari.
Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Polri Brigjen Pol dr Arthur Tampi bercerita jika tim tidak berhasil identifikasi seorang jenazah, maka prosesnya harus diulangi lagi.
"Proses pemeriksaan DNA paling cepat empat sampai delapan hari. Kalau delapan hari tidak keluar DNA, kita ulangi lagi ambil DNA-nya," kata Arthur di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Senin (5/11/2018).
Kepolisian berusaha secepat mungkin melakukan pemeriksaan DNA penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober. Meski dalam menjalankan tahapan-tahapan pemeriksaan DNA kepolisian tetap tidak mengesampingkan prinsip kehati-hatian.
"Ada 11 tahapan yang harus kita lalui dan itu semua sudah menggunakan teknologi. Kami sudah ambil DNA, ada gagal kami ulangi lagi. Ulang lagi butuh empat hari lagi," ceritanya.
Dia menekankan kepolisian tidak ingin salah memberikan bagian jasad penumpang ke keluarga. Ada beberapa prosedur yang tidak bisa dilewatkan dalam proses identifikasi melalui pemeriksaan DNA, dari pengambilan sampel DNA, pembukaan segel DNA, pemilihan benda biologis yang dapat digunakan untuk proses identifikasi dari seluruh barang bukti dan kantong jenazah yang diterima, penilaian materi yang layak diperiksa, ekstraksi untuk mendapatkan data DNA, dan kuantifikasi jumlah DNA minimal satu nanogram.
Proses penggandaan menggunakan reagen DNA yang mana untuk proses identifikasi minimal harus ada 12 titik yang sama untuk sidik jari dan 27 titik yang sama untuk DNA. Kemudian menerjemahkan grafik DNA ke dalam angka, mencocokkan data DNA dari antemortem dan postmortem. Setelah itu, pihaknya membuat laporan hasil identifikasi itu.
"Sulit kami dapatkan sampel DNA untuk satu nanogram. Tetapi semua dapat kami laksanakan," kata Arthur.
Polri sudah mengumpulkan 346 sampel DNA dari 138 kantong jenazah penumpang pesawat nahas Lion Air JT 610 yang hingga Minggu (4/11/2018) malam dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca Juga: Ayah Korban Pesawat Lion Air: Rusdi Kirana Saya Anggap Gagal
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17vs Zambia: Garuda Muda Bidik3Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Gagal Makzulkan Bupati Pati, 2 Aktivis Kena Bui: Dijerat Pasal Berlapis Usai Blokir Pantura
-
Santai Digugat Buronan e-KTP, KPK Pede Hakim Bakal Acuhkan Praperadilan Paulus Tannos, Mengapa?
-
Lepas Tirai dan Siram Roda Depan 3 Kali, Prabowo Serahkan Airbus A-400M/MRTT Alpha 4001 ke TNI
-
Liciknya Bripda Waldi: Nyamar Pakai Wig Usai Habisi Dosen Perempuan Jambi, 5 Fakta Bikin Merinding
-
Pramono Incar Jakarta Juara Umum POPNAS-PEPARPENAS 2025, Taufik Hidayat Goda: Ada Jabar!
-
Pesawat Angkut Raksasa A400M Akhirnya Mendarat di Indonesia, Mampu Angkut Tank dan Ratusan Pasukan!
-
Projo 'Buang Muka' Jokowi? Pengamat Ungkap Manuver Politik Budi Arie Selamatkan Diri
-
Studi ITDP: Bus Listrik Bisa Pangkas Emisi 66,7 Persen dan Hemat Subsidi 30 Persen
-
KPK Tak Gentar Hadapi Praperadilan Buronan E-KTP, Akankah Paulus Tannos Lolos dari Jerat Hukum?
-
Heboh Cuitan Susi Pudjiastuti Tantang Prabowo Panggil Bandar Judol, Nama Budi Arie Disebut-sebut