Suara.com - Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta menerima 163 kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkalpinang. Jumlah itu didata sampai, Selasa (6/11/2018).
Dari 163 kantong jenazah tersebut, DNA yang berasal dari 429 bagian tubuh sudah diperiksa. Sementara dari pihak keluarga korban yang telah melaporkan data antemortem ada sebanyak 256 pelapor. Jumlah tersebut merupakan data yang diterima di RS Said Sukanto dan Polda Bangka Belitung.
"Update data per 6 November, untuk post mortem, kami telah terima 163 kantong jenazah," kata Wakil Kepala Operasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kombes Pol Triawan Marsudi di RS Polri Said Sukanto, Jakarta, Selasa (6/11/2018).
"Yang melaporkan data ante mortem ada 256 pelapor yang terdiri dari data yang diterima RS Said Sukanto 213 pelapor dan di Polda Babel 43 pelapor," lanjut dia.
Hingga Senin pagi, total jenazah korban yang sudah teridentifikasi ada 27 jenazah yang terdiri atas 18 jenazah laki-laki dan sembilan jenazah perempuan. RS Polri Said Sukanto juga memberikan pendampingan psikologi kepada 132 orang yang berasal dari keluarga korban.
"Kami sudah berhasil identifikasi 27 (jenazah) terdiri dari 18 laki-laki dan sembilan perempuan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Menengok Cara Identifikasi Korban di Posko Antemortem RS Polri
-
Tangis Tabur Bunga untuk Korban Lion Air: Aku Masih Ingin di Sini
-
Cita-cita Jadi Pelayar, Naning Terngiang Janji Putranya
-
Keluarga Tak Kuasa Menahan Tangis di Lokasi Jatuhnya Lion Air
-
Cara Kabasarnas Tenangkan Keluarga Korban Sebelum Doa Bersama
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta