Suara.com - Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), sebagai bagian dari pembangunan wilayah secara keseluruhan, harus dilakukan secara holistik, multipihak, lintas sektoral dan lintas wilayah, sehingga pengelolaan DAS sebagai satu kesatuan ekosistem dari hulu sampai hilir dapat terwujud. Demikian kondisi ideal pengelolaan DAS yang disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDASHL), I.B. Putera Parthama, saat membuka pertemuan Forum DAS Tingkat Nasional Tahun 2018 di Bogor, Jabar, Kamis (8/11/2018).
"Kondisi ideal seperti itulah yang saat ini belum sepenuhnya dilaksanakan dalam pengelolaan DAS di wilayah Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, untuk memperoleh keterpaduan pengelolaan DAS yang optimal, dibutuhkan persepsi dan komitmen yang tinggi dari para pihak, yaitu pemerintah, akademisi, dunia usaha dan masyarakat.
"Pengelolaan DAS merupakan isu strategis dan memiliki urgensi yang tinggi, sementara itu, tidak ada satupun lembaga yang memiliki otoritas penuh dalam pengelolaan DAS dari hulu sampai hilir. Itulah perlunya dibentuk Forum DAS," jelasnya.
Sejak 2006, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melalui Direktorat Jenderal PDASHL, telah mendorong pembentukan Forum DAS. Hingga saat ini, 115 Forum DAS telah terbentuk di seluruh Indonesia, yaitu 40 Forum DAS yang disahkan melalui SK Gubernur, 61 Forum DAS di tingkat kabupaten/kota, 11 Forum DAS hasil inisiasi LSM dan 3 Forum DAS Lintas Provinsi.
Balai PDASHL bersama dengan Forum DAS perlu mendukung kelembagaan dan dapat memetakan serta memformulasikan mekanisme insentif, yang berkaitan dengan karakteristik sumber daya alam (skema hulu-hilir), dan insentif yang berkaitan dengan peraturan baik formal maupun informal, berdasarkan karakteristik daerahnya masing-masing.
"Dengan banyaknya pimpinan daerah baru, diharapkan, Forum DAS dapat mengambil peluang untuk menyampaikan pertimbangan dan saran-saran pengelolaan DAS, di wilayah masing-masing," harap Putera.
Penasihat senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Prof. Hariadi Kartodihardjo, yang turut hadir sebagai narasumber, menuturkan, selain aspek fisik, pengelolaan DAS harus mengedepankan outcome, melalui peningkatan kapasitas para pihak.
"Intinya, mengembalikan legal power, bekerja untuk perbaikan nyata di lapangan, bukan sekadar administrasi," terangnya.
Baca Juga: Berharap Terobosan Baru di Iptek, KLHK Tambah 2 Profesor Riset
Selain itu, Hariadi juga menekankan pentingnya peningkatan komitmen para pihak, dengan membangun rasa saling percaya sebagai dasar kolaborasi. Tidak lupa, pelibatan masyarakat juga diperlukan dalam hal ini.
Sementara Sekretaris Ditjen PDASHL, Yuliarto, menerangkan, peran serta masyarakat dalam pengelolaan DAS telah diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan DAS.
"Sejak 2008, KLHK telah menyelenggarakan pertemuan Forum DAS Nasional untuk meningkatkan peran dan fungsi Forum DAS dalam pengelolaan DAS baik di tingkat mikro, meso dan makro," lanjutnya.
Melalui tema "Penguatan Peran Forum DAS dalam Penyelamatan DAS melalui Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergis Multi Pihak “, pertemuan ini dihadiri oleh kurang lebih 100 orang peserta dari jajaran Ditjen PDASHL, perwakilan Forum DAS, pakar pengelolaan DAS, perwakilan pemerintah daerah, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PDASHL di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini diisi talkshow yang terbagi dalam empat topik, yaitu Penguatan kelembagaan dan peran Forum DAS; Sharing peran multi pihak dalam pengelolaan DAS; Implementasi pengelolaan DAS Citarum; dan Implementasi Peraturan Daerah tentang Pengelolaan DAS.
Berita Terkait
-
Di Depan Pramono, KDM Butuh Rp8 T untuk Bebaskan Permukiman Pinggir Sungai: Demi Selamatkan Jakarta
-
Apa Boleh Daerah Aliran Sungai Bersertifikat Hak Milik? Ada Temuan di Jabar
-
Lestarikan Lingkungan di Sekitar Wilayah Operasi, Antam Rehabilitasi DAS Poleang
-
Pakar Lingkungan Hidup: Taman Nasional Komodo Berbeda dengan Destinasi Wisata Lainnya
-
Terungkap Penyebab Banjir Ambon karena Sedimentasi di Daerah Aliran Sungai
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Hari Ini Bergerak Geruduk DPR, Demo Buruh KASBI Bakal Dijaga Ketat 1.464 Aparat
-
5 Fakta PNS Probolinggo Memperkosa Keponakan Hingga Korban Depresi
-
Inovasi AI yang Mendorong Kualitas Riset dan Akademik Indonesia
-
Terseret Kasus Ekspor CPO, Dua Raksasa Sawit Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil!
-
MBG ala Jusuf Hamka, Makan Gratis yang Bikin Anak-Anak SD Tambora Senyum Ceria
-
Gubernur Riau Diduga Pakai Uang Pemerasan untuk Jalan-Jalan ke Inggris dan Brasil
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik