Suara.com - Tumpukan sampah yang ada di pintu air Manggarai, Jakarta Selatan kini tampak mulai berkurang. Pantauan Suara.com, pintu air sudah tidak didominasi dengan sampah kayu dan bambu lagi melainkan sampah pelastik maupun sterofom.
Sampah berat seperti kayu dan bambu sudah berkurang karena Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Tata Air Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pengerukkan sepanjang hari Senin (12/11/2018) kemarin. Mereka mengeruk sampah sejak pukul 07.00 WIB hingga 22.30 WIB.
"Pukul 22.30 WIB, kegiatan pengangkutan sampah di pintu air Manggarai sampah berhenti. Pagi ini kita mulai pengerukan lagi pukul 07.00 pagi, " ujar Kepala Satuan UPK Badan Air Pemprov DKI, Rahmat kepada Suara.com, Selasa (13/11/2018).
Sepanjang pengerukan sampah pada Selasa kemarin, petugas UPK Tata Air berhasil mengangkut 66 truk sampah. Nantinya sampah itu akan diantar ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Yang terangkut 66 truk. Kondisi sampah saat ini kira-kira tinggal 8 trukan lagi," ujar dia.
Menurut Rahmat, pengerukan sampah di kali Ciliwung akan terus dilakukan hingga sore. Pasalnya pembersihan kali Ciliwung ditargetkan selesai hari ini.
Sebelumnya, terjadi penumpukan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta Selatan sejak Selasa pukul 02.30 WIB. Tumpukan sampah tersebut diduga kiriman dari Bogor yang mengalami hujan deras kemarin malam.
Tinggi air pada saat itu mencapai 760 cm ditambah sampah yang menumpuk. Tumpukkan sampah itu didominasi sampah berat seperti bambu bekas pakai dan kayu besar sepanjang lima meter. Sampah sterofom dan pelastik botol juga menghiasi pintu air Manggarai saat itu.
Baca Juga: Tak Disangka, Ini 5 Video Game Luar Negeri dengan Latar Indonesia
Berita Terkait
-
Petugas Air Manggarai, Ikhlas Bertaruh Nyawa Demi Jakarta Bersih
-
Masuk Musim Penghujan, Petugas Pintu Air Manggarai Berjaga 24 Jam
-
Sehari, Total Sampah di Pintu Air Manggarai Bisa Capai 70 Truk
-
Minim Alat dan Keberanian Petugas Pintu Air Manggarai
-
Pemandangan Sampah di Pintu Air Manggarai, Diduga Kiriman Bogor
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal