Suara.com - Aroma bau dan kotor sudah menjadi hal yang biasa dihadapi petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) untuk mengangkat sampah-sampah yang tergenang di pintu air Manggarai. Setiap harinya, petugas harus membersihkan sampah yang berasal dari limbah produksi dan limbah rumah tangga.
Dwi (26), satu dari sepuluh petugas UPK yang kerap berjibaku membersihkan sampah yang menjadi pekerjaan yang dianggap paling hina tersebut. Dwi pun mengakui, sangat sedikit orang di Jakarta yang mau bekerja memungut sampah di kali.
"Enggak ada yang mau kerja seperti ini. Geli ngelihatnya," kata Dwi saat berbincang dengan Suara.com di pinggir Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018).
Ayah dua anak ini pun mengaku ikhlas bekerja sebagai petugas kebersihan di pintu air Manggarai. Dia beralasan, memilih bekerja sebagai petugas UPK agar bisa membalas budi sebagai warga Jakarta.
"Ya kan saya lahir di Jakarta kan bang ya. Jadi ini balas budi aja selama saya hidup di sini. Saya enggak mau lihat kota saya kotor aja," ujarnya sambil duduk menyantap nasi kotak.
Ia pun mengakui banyak risiko yang dihadapi bahkan bertaruh nyawa. Warga Kwitang, Jakarta Pusat itu bercerita dari insiden kecelakaan dari mulai tertusuk paku hingga hanyut terbawa arus Ciliwung. Saat menerjang bau dan kotoran sampah, Dwi hanya bermodalkan sebuah pelampung.
"Saya sering injek di sini (Pintu Air Manggarai). Paku beling mah sudah risiko pekerjaan lah. Sering sudah enggak kehitung," bebernya.
Luka tertusuk paku yang tak bisa dihitung jari itu karena Dwi harus selepas sepatu bootsnya. Hal itu dilakukan agar dirinya bisa leluas berenang mengambil sampah yang sulit dijangkau alat berat.
"Kalau pakai boots nanti saya tidak bisa berenang," terangnya.
Baca Juga: Kisah Berubah, Tikus Pemberani Kejar Kucing Penakut
Meski setiap harinya hanya melihat sampah, Dwi mengaku sangat menyenangi pekerjaan tersebut.
"Ya enaknya sih kerja sambil senang-senang, berenang, main air," ucapnya polos sambil tertawa sedikit.
Berbekal perasaan senang itu, ia tetap semangat menjalani tugasnya sebagai pembersih kali Ciliwung.
"Besok mau ke sini lagi. Mau kelarin Mudah-mudahan lancar dan bisa selesai," katanya sambil menutup nasi kotak yang habis disantap.
Berita Terkait
-
Masuk Musim Penghujan, Petugas Pintu Air Manggarai Berjaga 24 Jam
-
Sehari, Total Sampah di Pintu Air Manggarai Bisa Capai 70 Truk
-
Minim Alat dan Keberanian Petugas Pintu Air Manggarai
-
Pemandangan Sampah di Pintu Air Manggarai, Diduga Kiriman Bogor
-
Hujan Deras, Sampah dari Bogor Menumpuk di Pintu Air Manggarai
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian