Suara.com - Sudah dua hari sejak keluarga Diperum Nainggolan dibantai pelaku misterius, Selasa (13/11), anjing peliharan mereka hanya terikat di pagar belakang rumah, Jalan Bojong Nangka 2 RT2/RW7 Pondok Melati, Pondok Gede, Bekasi.
Anjing tersebut kekinian hanya dibekali air putih dan nasi kerung pemberian tetangga.
Edward dari komunitas pecinta anjing Goceng For Life (GFL), Rabu (14/11/2018),datang untuk menengok keadaan anjing itu. Ia mewakili komunitasnya berniat mengadopsi anjing tersebut.
"Kami dengar korban pembunuhan ini punya anjing. Niat kami ingin bertemu dengan salah satu keluarga pemilik anjing ini. Kalau memang sudah tidak terurus, kami ingin adopsi, " ujarnya kepada awak media di rumah Diperum.
Menurutnya, kondisi anjing milik Diperum saat ini dinilai sehat. Anjing jenis Mongrel yang kecil ini juga dinilai aktif dengan orang baru.
"Nih dia aktif anjingnya. Tipenya jumper, suka lompat lompat,” jelasnya.
Kalau dirinya mendapatkan izin untuk mengadopsi anjing tersebut, Edward akan melakukan perawatan khususnya terkait kesehatan anjing. Nantinya, anjing tersebut akan dicarikan pengasuh baru.
"Humas di komunitas kami akan menuliskan pengumuman di laman daring untuk menggaet tuan baru bagi anjing ini. Kami juga akan taruh di laman facebook dan Instagram," jelasnya.
Kedatangan Edward hari ini tampaknya tidak membuahkan hasil, karena dia tidak bisa bertemu dengan perwakilan keluarga Gaban. Ia berencana akan kembali pada hari Kamis (15/11) besok untuk bertemu dengan perwakilan keluarga.
Baca Juga: Pasang Surut Karier Manajerial Ranieri
Gonggongan di Malam Nahas
Pembantaian keluarga Diperum Nainggolan alias Gaban Nainggolan di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/11), masih menyisakan misteri.
Pelaku pembunuhan berikut motifnya menghabisi nyawa Diperum (38), istrinya Maya Ambarita (37) dan dua anak mereka yang bernama Sarah Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7), belum diketahui.
Tak hanya itu, salah satu tetangga korban bernama Jimmy mengatakan, anjing milik Gaban sempat menggongong pada Selasa (12/11) pukul 02.00 WIB.
”Anjing Pak Gaban selalu menggonggong kalau melihat orang asing. Selasa dini hari itu, saya sempat mendengar anjingnya menggonggong keras dan cukup lama,” kata Jimmy, Rabu (14/11/2018).
Ia menuturkan, ibu-ibu sekitar rumah korban juga mengakui mendengar anjing peliharan keluarga tersebut menggonggong saat malam kejadian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP