Suara.com - Seorang residivis bernama Mat Lari berakhir diterjang timah panas karena berusaha kabur saat disergap polisi. Aksi kejahatan terakhir itu dilakukan Mat Lari bersama dua tersangka lainnya. Para bandit itu menggasak sebuah mobil pikap milik Zainal Ansori warga Desa Biting, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember pada Rabu (14/11/2018).
Mat Lari kembali diringkus ketika korban bersama polisi melakukan pencarian terhadap mobil pikap tersebut. Di tengah perjalanan, Zainal mendapati mobilnya sedang berada di tepi jalan.
Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Kusworo Wibowo menyampaikan, ketika itu Mat Lari dan dua rekannya masih berada di dalam mobil hasil curian. Kedatangan polisi pun membuat para pelaku terkejut dan berupaya melarikan diri.
"Mat Lari melakukan perlawanan, sehingga dilakukan tindakan tegas oleh kepolisian," kata Kusworo Wibowo seperti dikutip Beritajatim.com, Kamis (15/11/2018).
Akibat luka dari peluru yang dilepaskan petugas, Mat Lari akhirnya menyerah. Polisi juga berhasil meringkus Marsudi, rekan pelaku. Sementara, tersangka lain bernama Sutikno ditangkap ketika melarika diri ke daerah Kabupaten Lumajang.
"Ketiga orang ini residivis. Bahkan Mat Lari sudah empat kali ditangkap polisi terkait pencurian kendaraan bermotor dan perampokan. Marsudi dua kali ditangkap karena kasus perampokan dan saat ini pencurian kendaraan bermotor. Sutikno sudah tiga kali ini ditangkap, karena senjata tajam dan pencurian kendaraan bermotor," kata Kusworo.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiga pelaku berhasil mencuri mobil pikap dengan menggunakan kunci T.
"Mobil tak langsung dinyalakan, tapi sempat didorong sejauh 50 meter, dan baru mesin dinyalakan dengan menggunakan kunci T," kata Kusworo.
Atas perbuatannya itu, Mat Lari dan dua rekannya dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Baca Juga: Kemenhan: Tak Ada Korban Jiwa di Kebakaran Ruang Sauna
Zainal berterima kasih kepada polisi karena telah berhasil membekuk para pelaku dan mengembalikan mobil pikap yang sehari-hari digunakan untuk mengangkut gabah.
"Kapolres sudah membantu saya dan mengembalikan mobil saya dengan tempo secepat-cepatnya. Bukannya saya memberi uang, tapi saya malah dikasih uang Pak Kapolres. Perbaikannya diganti Pak Kapolres. Ini dinamo starter dan kunci kontak mobil rusak semua, dirusak pelaku," katanya.
Berita Terkait
-
Keluar Penjara, Yono Berkeliaran Jadi TNI Gadungan Tipu Warga
-
Modus Ajak Nonton Bioskop, Pria Ini Curi Mobil Gebetan
-
Dituduh Saudaranya Curi Durian, Busan Kini Harus Diadili
-
Mau Bacok Petugas, Residivis Kambuhan Akhirnya Diberondong Peluru
-
Begal Cabul di Kelapa Gading Ternyata Baru Sebulan Keluar Penjara
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?