Suara.com - Sejumlah warga kecewa lantaran Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat ditutup hari ini, Minggu (18/11/2018) untuk umum tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Penutupan ini terkait antisipasi massa aksi syiar dan silahturahmi Kekhalifahan yang kabarnya digelar di Monas.
Pantauan Suara.com di lokasi, sejak pagi warga telah memenuhi jalan di sepanjang Monas. Saat warga ingin memasuki kawasan Monas, mereka ditahan oleh petugas keamanan setempat.
Namun, petugas tidak mengutarakan alasan penutupan Monas. Melalui alat pengeras suara, petugas keamanan hanya mengumumkan bahwa Monas ditutup pada Minggu (18/11/2018).
"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, Monas hari ini tutup karena antisipasi keamanan. Untuk lebih lanjutnya silakan tanyakan kepada polisi dan TNI," kata salah seorang petugas keamanan Monas.
Haryo, salah satu warga di sana protes. Doa mengaku kesal lantaran tidak mendapatkan kejelasan alasan penutupan dari petugas.
"Katanya ada antisipasi keamanan, tapi maksudnya apa juga saya nggak ngerti. Memang ada teror bom atau apa yang berbahaya gitu," kata Haryo kesal.
Kekesalan Haryo pun makin menjadi saat ia tak diizinkan masuk ke dalam Monas hanya untuk berswafoto dengan istri dan kedua anaknya yang masih kecil.
Padahal, Haryo sudah memboyong keluarga jauh dari Bogor hanya untuk mengunjungi Monas.
"Masak foto di depan situ dekat pagar saja nggak boleh. Kecewa sih sudah jauh-jauh ingin foto di Monas terpaksa gagal," ujarnya.
Kekecewaan juga dirasakan oleh Indah. Dia bersama keluarganya sengaja datang ke Monas sejak pagi untuk bisa naik ke puncak Monas. Namun, setibanya di Monas justru ia tak diizinkan masuk.
Baca Juga: Member STU48 Kenalkan Setouchi Jepang untuk Masyarakat Indonesia
"Anak saya pengen naik ke puncak Monas tapi ternyata ditutup. Tadi berangkat dari Tangerang sudah pagi dari pukul 6.00 WIB, tapi ya mau gimana lagi," katanya.
Untuk diketahui, penutupan Monas dilakukan untuk mengantisipasi massa aksi syiar dan silahturahmi Kekhalifahan Islam se-Dunia.
Awalnya acara itu direncanakan digelar di Masjid Az Zikra Bogor. Namun, pihak pengelola acara menolak kegiatan itu hingga akhirnya acara dialihkan ke Kemayoran, Jakarta Pusat.
Namun, kegiatan itu kembali dibatalkan oleh pihak pengelola dan kepolisian. Ketua Panitia Pelaksana Syiar dan Silaturahmi Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 H Hadi Salam mengatakan akan mengalihkan massa aksi ke Monas.
Berita Terkait
-
Muncul Usulan RUU Anti-Flexing, Andovi Minta Pejabat Utamakan Empati Bukan Takut UU
-
Tragedi Affan Kurniawan: YLBHI Desak Evaluasi Prosedur Pengamanan Aksi Massa
-
Heboh Aksi Koboi Jalanan di ITC Permata Hijau, Pemotor Todong Pistol usai Cekcok dengan Sopir Ojol
-
Demonstrasi Masih Terjadi, Sjafrie Sjamsoeddin Klaim Situasi Nasional Aman
-
Investor Shock Sri Mulyani Dicopot, Pasar Modal RI Diwarnai Aksi Jual di Akhir Perdagangan Senin
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum