Suara.com - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Suhud Aliyudin mengajak masyarakat untuk mewaspadai isu kampanye hitam di Pemilu 2019. Pernyataan Suhud merespon soal tudingan PDI Perjuangan kepada kubu Prabowo – Sandiaga terkait pemasangan poster ‘Raja Jokowi’.
Masyarakat, kata Suhud, harus bisa membaca situasi apabila ada salah satu tim sukses pasangan Capres - Cawapres yang menuding pihak lawan melakukan kampanye hitam. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk untuk memanaskan jalan menuju Pemilihan Presiden 2019.
"Harus diwaspadai oleh masyarakat, bahwa hal-hal negatif yang dimunculkan yang disebut black campaign boleh jadi diciptakan sendiri oleh elemen tertentu untuk tujuan memicu kegaduhan," kata Suhud kepada Suara.com, Senin (19/11/2018).
Sebelumnya PDI Perjuangan menuding kubu Prabowo – Sandiaga yang menyebarkan poster Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi bergaya ala Raja Jawa lengkap dengan mahkota bak raja. Menurutnya, tudingan black champaign itu harus bisa diwaspadai oleh masyarakat.
Selain itu, PDI Perjuangan sempat menyatakan pihaknya tak membuat Alat Peraga Kampanye (APK) berupa poster bergambar Jokowi yang bergaya ala Raja Jawa. Namun setelah ditelurusi, ternyata yang membuat poster itu ialah kelompok Kaukus Anak Muda Indonesia (KAMI) Banyumas, Jawa Tengah, yang mengaku bahwa mereka adalah pendukung Jokowi.
Terkait itu, Suhud memastikan bahwa tim Prabowo - Sandiaga tidak akan menuntut PDI Perjuangan untuk meminta maaf atas tuduhan tak mendasar tersebut. Suhud menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai akibat perbuatan partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Kami tak mau menuntut, dikembalikan ke mereka saja. Biar masyarakat yang menilai," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Berharap Dapat Dukungan, Prabowo Undang Organisasi Kepemudaan
-
Kubu Prabowo: Koordinasi Pihak Jokowi Juga Buruk Soal Poster Raja
-
SBY Baru Akan Kampanyekan Prabowo Maret 2019, Timses Terima Kasih
-
Ngabalin: Hampir Semua Pernyataan Prabowo Berantakan
-
Kampanyekan Prabowo Maret 2019, Demokrat Klaim Strategi Khusus
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar