Suara.com - Terdakwa Lucas menyangkal telah memberikan uang yang diambil dari rekening pribadinya untuk membantu pelarian mantan petinggi Lippo Group Eddy Sindoro, selama menjadi buron penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu disampaikan Lucas usai menjalani sidang dengan agenda mendengar tanggapan jaksa KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018).
"Jadi saya jelaskan, saya tidak pernah memberikan uang. Tidak ada uang diambil dari rekening saya, uang itu tidak tahu uang siapa, dan sudah diambil oleh KPK," kata Lucas di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018).
Pengacara itu mengaku jika uang suap yang disebut-sebut diberikan sejumlah pihak itu bukan berasal dari rekening bank miliknya. Dia pun menuduh penyidik KPK telah bertindak sewenang-wenang tanpa dasar hukum terkait pemblokiran rekening.
"Uang itu bukan dari saya. Tidak ada hubungannya dengan rekening rekening saya, rekening saya sekarang diblokir. Ini adalah tindakan melawan hukum," Lucas menambahkan.
Lucas juga mengaku tak puas dengan tanggapan yang disampaikan JPU pada KPK di persidangan karena dianggap tak menyentuh nota pembelaannya dalam kasus perintangan penyidikan mantan bos Lippo Group, Eddy Sindoro tersebut.
"Kejanggalan -kejanggalan, misteri dan keanehan-keanehan dalam nota pembelaan ternyata tidak ditanggapi oleh jaksa. Dengan dalih hanya menyampaikan seolah-olah itu materi pokok perkara. Ini sangat penting untuk ditanggapi. Tapi tidak ditanggapi oleh JPU," ujar Lucas
Untuk diketahui, Lucas didakwa oleh Jaksa KPK telah melakukan perintangan dan membantu pelarian mantan petinggi Lippo Group Eddy Sindoro. Lucas didakwa melanggar Pasal 21 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Baca Juga: RAPBD DKI Jakarta 2019 Defisit sampai Rp 16 Triliun
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera