Suara.com - Pelatihan vokasi menjadi salah satu terobosan pemerintah untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM Indonesia. Dengan berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan pendidikan formal, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri menyebut, pelatihan vokasi itu keren.
"Tantangannya, satu soal image. (Pelatihan) Vokasi dianggap kelas dua, sehingga kita perlu bersama-sama memastikan bahwa vokasi ini punya kualitas sendiri," katanya, saat menjadi pembicara dalam "Kompas100 CEO Forum 2018", di JCC, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Menurut Hanif, beberapa keunggulan pelatihan vokasi dibandingkan pendidikan formal di antaranya, pertama, pelatihan vokasi memiliki durasi waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan pendidikan formal. Kedua, pelatihan vokasi berbasis demand driven (sesuai dengan kebutuhan industri).
Keunggulan tersebut yang dianggap Hanif dapat menjadi solusi bagi angkatan kerja Indonesia yang masih didominasi lulusan SD-SMP.
"Pelatihan vokasi menjadi jalan cepat untuk meningkatkan kompetensi yang berkualitas dari SDM kita," kata Hanif.
Berdasarkan data BPS, dari 131 juta angkatan kerja Indonesia, 58 persennya adalah lulusan SD-SMP. Kondisi tersebut menyebabkan angkatan kerja Indonesia terjebak pada pekerjaan low-midle trap, dimana mereka tidak bisa lagi up grade ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, karena terbatas oleh syarat minimal pendidikan dan batas maksimal usia.
Untuk mengatasi persoalan angkatan kerja tersebut, pemerintah menggenjot pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja (BLK). Salah satunya dengan penguatan akses pelatihan, yaitu dihapusnya syarat minimal pendidikan dan syarat maksimal usia, sehingga siapapun dapat mengikuti pelatihan di BLK.
"Kalau tidak kita lakukan, tentu ini (peningkatan kompetensi) akan membutuhkan waktu lebih lama," ujar Hanif.
Selain memperkuat akses, Kemnaker juga memperkuat mutu pelatihan vokasi, yakni dengan menerapkan program 3R (Reorientasi, Revitalisasi, dan Rebranding) BLK.
Baca Juga: Angkat Potensi Kopi Lampung, Kemnaker Gelar Pelatihan Barista
Hanif mencontohkan BLK yang telah menerapkak program ini. Pertama, BBPLK Semarang yang dulu menyelenggarakan program pelatihan menjahit, kini telah di-up grade menjadi fashion technology.
"Sehingga orientasi lulusannya tidak hanya masuk industri garmen atau menjahit di rumah., tapi kini mereka sudah menguasai fashion design," jelas Hanif.
Kedua, BBLK Bekasi, yang dulu menyelenggarakan program pelatihan IT, kini siswa pelatihannya diajarkan pembuatan animasi dan game.
"Itu menunjukkan bahwa (pelatihan) vokasi itu keren, bukan kelas dua. Masyarakat perlu tahu, anak-anak muda kita perlu tahu," paparnya.
Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi pelatihan vokasi di BLK, dapat mengunjungi binalattas.kemnaker.go.id.
Berita Terkait
-
Imbas Kasus Noel, Menaker Yassierli: Anda Korupsi, Saya Langsung Copot!
-
Siapa Layak Gantikan Noel? Integritas dan Pengalaman Lapangan Jadi Harga Mati
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Buruh Tuntut Upah Naik 10,5 Persen, Menaker: Prosesnya Masih Panjang
-
Prabowo Pecat Wamen Ketenagakerjaan Usai Jadi Tersangka KPK!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?