Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengomentari soal ketakuan Capres nomor urut 01 Joko Widodo kalau Pemilihan Presiden 2019 nanti akan berakhir seperti Pemilihan Presiden Amerika 2016. Menurutnya, kontestasi politik di Indonesia berbeda dengan Amerika.
"Kita beda yah sama Amerika. Kita beda sama demokrasi lain," kata Sandiaga di Jalan Sriwijaya Raya, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).
Diketahui, pada pemilihan Presiden Amerika 2016 silam, Hillary Clinton dihadapkan dengan Donald Trump. Pada masa kampanye, berbagai lembaga survei setempat menyatakan kalau suara Hillary Clinton selalu unggul dari Donald Trump. Namun hasil akhir malah membuktikan kalau suara Donald Trump lebih banyak ketimbang Hillary Clinton.
Terkait hal itu, Sandiaga justru menganggap saat ini masyarakat tak gampang percaya dengan adanya rilis hasil survei dari sejumlah lembaga jelang pemilu. Menurutnya, saat ini, warga hanya ingin tindakan konkret yang bisa bersinggungan langsung dengan kebutuhan mereka.
"Yang bisa kita sampaikan rakyat sudah tidak bisa termakan isu-isu survei sekarang rakyat melihat yang riil yang mereka hadapi dalam kesehariannya," pungkasnya.
Untuk diketahui, Jokowi mewaspadai fenomena kemenangan Donald Trump di Pemilu Amerika Serikat terjadi di Indonesia.
Trump selalu kalah dalam survei, tapi akhirnya menang jadi presiden AS. Jokowi - Maruf Amin sering kali menjadi pemenang dalam elektabilitas Pilpres 2019 dari berbagai survei. Pasangan nomor urut 01 itu selalu mengalahkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis