Suara.com - Imam Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Muhsin Bin Zaid Alattas menyambangi rumah duka Muhammad Idris, perserta aksi reuni 212 yang meninggal dunia usai mengikut aksi di Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018) kemarin.
Habib Muhsin dimintai untuk memimpin salat jenazah. Habib Muhsin menuturkan dirinya hadir sebagaimana kewajiban umat Islam untuk menyolatkan jenazah.
Habib Muhsin juga mengaku merasa senang saat diberikan kepercayaan menjadi imam untuk menyolati almarhum Muhammad Idris yang menurutnya meninggal dalam keadaan syahid.
"Kebetulan almarhum ini meninggal dalam keadaan syahid, meninggal setelah mengikuti reuni 212. Saya diberikan kepercayaan untuk menjadi imam, maka saya melaksanakan dengan senang hati," kata Habib Muhsin saat ditemui di rumah duka di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (3/12/2018).
Bersamaan dengan itu, Habib Muhsin mengungkapkan FPI DKI Jakarta juga turut memberikan santunan kepada keluarga almarhum. Habib Muhsin berharap santunan tersebut dapat membantu dan meringankan beban keluarga almarhum.
"Dan juga dari FPI Jakarta memberikan bantuan kepada keluarga korban, semoga bantuan ini berguna untuk keluarga. Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT," tuturnya.
Almarhum saat ini sedang disalatkan di Masjid Jami Ittihadul Ikhwan, Jatinegara, Jakarta Timur. Setelah disalatkan, rencananya almarhum akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Kober, Jatinegara, Jakarta Timur.
Untuk diketahui, Muhammad Idris meninggal dunia usai menghadiri acara reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu (12/2). Kepergian Muhammad Idris meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Menurut keterangan kakak daripada almarhum Muhammad Idris, yakni Maisaroh, almarhum memang memiliki riwayat penyakit jantung. Sebelum berangkat menuju acara reuni 212, Muhammad Idris mengikuti acara peringatan Maulid Nabi di lingkungan rumahnya dan baru pulang pukul 02.00 WIB dini hari.
Baca Juga: Detik-detik Meninggalnya Pak RW Usai Ikut Reuni 212 di Monas
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu