Suara.com - Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Rusli Ahmad mengatakan peredaran narkoba tidak hanya terjadi di kota besar. Terkait itu, PWNU Riau bersama Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) akan melakukan penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang kepada pelajar dan mahasiswa.
"Sekarang peredaran narkoba tidak hanya berada di kota-kota besar saja, tapi sudah sampai ke pelosok Riau, pengguna memakai narkoba bahkan di kebun-kebun sawit, tentu kita sangat prihatin dengan kondisi ini," kata Rusli Ahmad saat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Granat Riau di Pekanbaru, Senin (3/12/2018), seperti dilansir Antara.
Menurut Rusli, Riau merupakan kawasan strategis yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Hal ini, tentu sangat rawan bagi peredaran gelap zat terlarang itu.
"Pintu masuk berada di kawasan pesisir di Rokan Hilir, Dumai. Bukan kilogram lagi (narkoba) yang masuk, sudah berton. Daerah pesisir lebih mudah untuk disusupi narkoba karena banyak pelabuhan-pelabuhan kecil," kata dia.
Rusli berharap kerja sama yang terjalin antara pihaknya dan Granat Riau, dapat meminimalisir peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang menyasar kalangan anak muda.
Setelah penandatanganan kerja sama ini, PWNU bersama Granat, BNNP, dan Polda Riau akan melakukan penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada seluruh organisasi siswa tingkat SMP, SMA, pondok pesantren serta kalangan Badan Eksekutif Mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang diselenggarakan pada Januari 2019.
"Kami harapkan setelah MoU ini ditandatangani, komunikasi kita tidak terputus. Kegiatan-kegiatan untuk meminimalisir peredaran narkoba akan lebih digiatkan kedepannya," ujar anggota DPRD Riau tersebut.
Sementara Ketua Granat Riau, Fredy Simanjuntak menyebutkan berdasarkan hasil investigasi timnya hampir seluruh wilayah di Riau ditemukan peredaran narkoba.
"Peredaran gelap ini tidak dapat dibendung. Masuk ke Riau melalui pelabuhan tikus. Hasil investigasi tim kami tidak satupun RT bebas dari peredaran narkoba, begitupun tempat hiburan malam," kata dia.
Baca Juga: Komisi XI Komitmen Dorong UKM Kembangkan Ekonomi Nasional
"Pemerintah memberantas narkoba tanpa didukung elemen lapisan komunitas masyarakat itu mustahil, makanya kami merapatkan barisan untuk melakukan upaya-upaya pencegahan narkoba membantu pemerintah," Fredy menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Berlangsung Lebih Lama hingga Februari 2026