Suara.com - Penemuan cadangan minyak Bumi baru yang besar merupakan solusi untuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) masyarakat yang terus tumbuh. Disparitas antara produksi migas nasional dengan kebutuhan masyarakat juga semakin besar, akibat meningkatnya kebutuhan masyarakat yang tidak diiringi dengan meningkatnya produksi migas nasional.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menyatakan yakin, penemuan migas besar (giant oil discovery) bukanlah sesuatu yang mustahil, jika beberapa hal dilakukan dalam kegiatan eksplorasinya.
"Giant discovery akan menjadi kenyataan, apabila kita mulai melihat tiga hal. Pertama, apabila kita mempunyai teknologi dan mau menerima teknologi baru, maka ada kemungkinan teknologi menemukan new discovery. Syukur jika itu menjadikan cadangan migas besar. Kedua, sistem yang efisien, transparan dan akuntabel, maka kita berharap, ini akan menjadi pilar untuk ditemukannya discovery. Ketiga adalah human capital yang mumpuni, yang bisa merawat cadangan-cadangan atau reserve kita di basin-basin di seluruh Indonesia, sehingga kita bisa menemukan big discovery seperti yang diimpikan kita semua," ujarnya, usai menyaksikan serah terima jabatan Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Jakarta, Senin (3/12/2018).
Kebutuhan konsumsi BBM nasional saat ini sekitar 1,6 juta barel per hari, dan akan terus tumbuh seiring dengan tumbuhnya perekonomian. Sebaliknya, kemampuan produksi BBM nasional rata-rata 800 ribu barel per hari dan 600 ribu barel per hari harus impor untuk menutupi kebutuhan.
"Tren produksi migas kita menurun, karena lapangan yang sudah tua dan konsumsi kita naik semakin tinggi. Mau tidak mau, teman-teman di hulu migas harus mendapatkan giant discovery, karena itu satu-satunya yang membantu Indonesia," ujar Kepala SKK Migas periode 2014-2018, Amin Sunaryadi.
Untuk mendapatkan discovery, diperlukan eksplorasi yang masif dan menyeluruh di wilayah-wilayah yang berpotensi. Selain mengalokasikan anggaran untuk peningkatan produksi migas nasional dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), saat ini pemerintah juga telah mengantongi komitmen kerja pasti sebesar USD 2 miliar untuk 10 tahun mendatang.
"Sekarang ada komitmen kerja pasti bagi kegiatan eksplorasi untuk dipergunakan 10 tahun mendatang yang nilainya USD 2 miliar. Bentuk komitmen ini berbeda dengan di wilayah kerja eksplorasi. Kalau WK eksplorasi tidak menjalankan komitmen harus bayar, tapi menagihnya susah. Bahkan sebagian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah hilang. Tapi karena ini adalah KKKS produksi, maka jika tidak melaksanakan komitmen kerja eksplorasi, maka uangnya akan diambil oleh pemerintah," jelas Amin.
Berita Terkait
-
Tadinya Ilegal, Sumur Minyak Rakyat Boleh Beroperasi Legal Tapi dengan Syarat
-
Ulasan Film Pipeline: Kisah Pencurian Minyak Milik Negara yang Pantang Kamu Lewatkan
-
Tanah Dibeli Pertamina, Ganti Untung Bisa Mencapai Miliaran? Begini Cara Hitungannya
-
Penemuan Sumur Minyak Bumi di Desa Sukawijaya, Warga: Kalau Khawatir Pasti Takutnya Ada Kebocoran Atau Apa
-
Shell Lubricants Hadirkan Cairan Pendingin Kurangi Emisi Karbon Dioksida, Perdana di Indonesia
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak
-
Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah
-
Janjian Ketemu Makan Siang, Istana Ungkap Isi Pembicaraan Prabowo - Jokowi di Kertanegara