Suara.com - Aksi penyerangan dan penembakan yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) ke pekerja jembatan Trans Papua di Distik Mbua, Kabupaen Nduga, Papua, pada hari Minggu (2/12) pekan lalu, tidak menyurutkan Jokowi untuk menghentikan pembangunan di Papua.
Ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di acara 1 abad Madrasah Mu'alimin-Mu'alimat di Yogyakarta, Kamis, (6/12/2018).
"Meskipin kita tahu ada masalah di lapangan membangun jembatan dan jalan diserang oleh kelompok kriminal bersenjata, tetapi itu tidak menyurutkan untuk membangun Papua," kata Jokowi.
Dalam kesempatan ini Kepala Negara Juga menyampaikan kondisi terakhir kasus penyerangan tersebut. Berdasarkan laporan terakhir yang didapat Jokowi sudah ada 20 orang yang tewas akibat serangan itu. 19 orang diantaranya pekerja dan satu prajurit TNI.
"Sampai tadi malam, tadi informasi gugur sudah ada 20 orang," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan, serangan tak dapat menghentikan infrastruktur di Papua. Pembangunan infrastruktur, kata Jokowi, adalah sebuah upaya penting untuk meningkatkan ekonomi bangsa Indonesia.
"Sisi ekonomi daya saing negara infrastruktur sangat diperlukan sekali, " katanya.
Menurut Jokowi, proses pembangunan di tanah air tidak hanya untuk keperluan ekonomi semata, namun juga persatuan bangsa Indonesia.
"Kedua sebagai sebuah negara besar. Ini harus disambungkan konektifitas antar pulau provinsi antar kabupaten. Kenapa sambung menyambung? Supaya sebagai negara besar disatukan. Tidak hanya urusan ekonomi tapi juga persatuan, " ujarnya.
Baca Juga: Disekap Usai Cuci Piring, DS Nyaris Diperkosa Pria Tak Waras di Kamar Mandi
Dalam kunjungan kerja di Jogja, Jokowi didampingi Mansegneg Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Mendikbud Muhadjir Efendy.
Kontributor : Abdus Somad
Berita Terkait
-
Syafi'i Ma'arif : yang Bilang Presiden Jokowi Anti Islam, Hentikanlah
-
Makan Korban Jiwa, Proyek Jembatan Trans Papua Dilanjutkan Pekan Depan
-
Prabowo Salahkan Pers Banyak Bohong, Tim Jokowi: Berita Reuni 212 Objektif
-
8 Jenazah Korban Penembakan OPM di Trans Papua Tiba di Timika
-
Satu Orang Anak Jadi Korban Penembakan di Trans Papua
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK