Suara.com - Isak tangis kerabat Hasnawati Daeng Lenteng pecah saat kepolisian menyampaikan kondisi putranya, Muhammad Agus (25), Kamis (6/12/2018).
Agus diketahui merupakan karyawan PT Istaka Karya asal kampung Botong Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, yang menjadi korban tewas penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga Papua.
Kabar tragis itu disampaikan langsung Kepala Polres Gowa Ajun Komisaris Besar Shinto Silitonga di rumah orang tua Agus. Menurut Shinto, hasil koordinasi dengan kepolisian Timika, mengkonfirmasi warga Gowa merupakan salah satu korban yang tewas tertembak.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan Kabag Operasi Polres Timika. Mereka mengkonfirmasi Agus yang merupakan warga Gowa merupakan salah satu korban meninggal dalam aksi kelompok bersenjata di Papua," kata Shinto saat mengunjungi rumah duka, di Bungaya.
Kunjungannya ke rumah duka sebagai bentuk duka cita sekaligus untuk memberi dukungan moril bagi kerabat yang ditinggalkan. Shinto juga memberi kontak kepolisian di Timika, untuk memudahkan orang tua Agus mengakses informasi terbaru rencana pemulangan jenazah.
Meski demikian, Shinto mengaku belum memperoleh kabar pasti terkait jadwal pemulangan jenazah ke Sulsel. Proses evakuasi jenazah Agus dan korban lainnya dari Wamena ke Timika akan dilanjutkan besok dikarenakan terkendala cuaca.
"Kalau sudah ada jadwal, pihak kami dari Polres Gowa akan melakukan penjemputan di Bandara Sultan Hasanuddin bersama orangtuanya," terang Shinto saat dikonfirmasi.
Sementara Hasnawati tak dapat menahan kesedihan saat mengetahui kepastian kondisi anaknya yang merantau di tanah Papua. Ia mengaku terakhir berkomunikasi dengan Agus pada akhir November lalu.
Terlepas dari itu, Hasnawati berharap pemerintah dan aparat keamanan segera memulangkan jenazah putranya agar dapat dimakamkan di kampung halaman.
Baca Juga: Keren, Lamborghini Urus Sudah Mengaspal di Jakarta !
Kontributor : Lirzam Wahid
Berita Terkait
-
Usai Kunjungan Gibran, Kemendagri Janji Perbaiki Program Kesehatan dan Pendidikan di Papua!
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Gebrakan Gubernur Papua Tengah: Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Disiapkan
-
18 Orang Meninggal, Sheila Marcia Semprot Pembuat Video Lucu Banjir Bali
-
Niat Mulia Berujung Maut, Anggota Kodim Wonosobo Serda RS Tewas Ditusuk Saat Lerai Keributan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Kepala LKPP Diisi Sarah Sadiqa, PDIP Pasrah usai Hendrar Prihadi Dicopot Prabowo, Mengapa?
-
Tuntutan TGPF 98 di PTUN: Desak Fadli Zon Cabut Pernyataan dan Minta Maaf ke Publik
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Sidang Gugatan Perkosaan Mei '98, Kuasa Hukum Fadli Zon Mengaku Belum Tahu Objek Perkara
-
Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru Masih Lanjut, Polisi Terbuka Jika Keluarga Punya Bukti Baru