Suara.com - Massa Rompi Kuning yang kembali turun ke jalan akhirnya bentrok dengan satuan polisi penanggulangan huru-hara di Paris, Prancis. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan water cannon ke arah massa yang anarkis.
"Lusinan toko harus rusak karena aksi anarkis massa. Ini adalah aksi yang sangat tercela," ujar walikota Paris, Anne Hidalgo, dilansir AFP.
Massa Rompi Kuning yang rata-rata merupakan anak muda merusak sejumlah toko di kawasan historis Champs-Elysees, membakar mobil dan barikade polisi, serta melempari polisi dengan botol dan batu.
Mereka menuntut mundurnya presiden Emmanuel Macron yang dinilai menjalankan ekonomi liberal, menyengsarakan rakyat kecil, dan hanya berpihak pada golongan kaya dan borjuis.
Sejumlah kebijakan pajak yang diberlakukan presiden Emmanuel Macron juga dituntut untuk dibatalkan.
Sekitar 126 orang harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka. Sementara korban luka-luka dari polisi berjumlah 17 orang.
Meski begitu, dampak kerusuhan yang terjadi tidak separah pekan lalu, di mana asap hitam membubung tinggi, setelah sekitar 300.000 massa Rompi Kuning memenuhi jalan-jalan di Prancis untuk menuntut turunnya presiden Emmanuel Macron.
Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengatakan berkurangnya kerusakan merupakan buah dari kerjasama dan pengamanan optimal oleh polisi Prancis.
Sekitar 8.000 petugas kepolisian ditugaskan untuk menjaga keamanan kota paris dengan barikade dan kendaraan lapis baja. Dalam aksi protes kemarin, ada 650 demonstran yang ditangkap, membuat jumlah massa yang ditahan polisi Prancis mencapai 1.000 prang.
Baca Juga: Jokowi Sebut Sang Menantu Berpotensi Masuk Dunia Politik
"Presiden akan berbicara dengan memberikan solusi atas masalah yang terjadi saat ini," ujar Philippe.
Berita Terkait
-
Total Capai 2158 buah, Ini Kronologi Tercecernya e-KTP di Karung Beras
-
Dijadikan Mainan, Polisi Periksa Anak-anak Terkait e-KTP Tercecer di Jalan
-
Gandeng Dukcapil, Polisi Usut Distribusi Kasus e-KTP Tercecer di Jalanan
-
Habib Bahar TSK, Sandi: Hukum Jangan Tajam ke Oposisi, Tumpul ke Penguasa
-
Polisi Selidiki Misteri Karung Berisi Ribuan e-KTP di Duren Sawit
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf