Suara.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid angkat bicara terkait laporan Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2018 yang diterbitkan SETARA Institut. Dari laporan itu, DKI Jakarta menjadi kota dengan nilai toleransi terendah.
Melalui akun Twitter pribadinya @hnurwahid, Hidayat Nur Wahid mengkritisi hasil laporan IKT Tahun 2018 SETARA Institut yang menempatkan Jakarta pada peringkat 92 dari 94 kota di seluruh Indonesia. Padahal, Hidayat menilai di masa pemerintahan Gubernur Anies Baswedan, DKI Jakarta telah menunjukan kepedulian besar terhadap umat lintas agama.
Hidayat pun mempertanyakan laporan SETARA Institut tersebut.
"Ratusan Ribu Jemaat (diizinkan) Hadiri Perayaan Natal Gereja Tiberias di GBK”. Bukti saat @aniesbaswedan Gubernur, DKI jadi Kota intoleran? Atau Setara Institut pernah resmikan Gereja&peduli pd Umat Hindu di DKI, spt yg dilakukan olh gub @aniesbaswesan?!," tulis Hidayat Nur Wahid, Senin (10/12/2018) pukul 06.54 WIB.
Diketahui, berdasarkan hasil IKT tahun 2018 yang diterbitkan SETARA Institut, DKI Jakarta masuk dalam 10 besar kota dengan tingkat toleransi terendah. Artinya, daerah ibu kota merupakan kawasan yang rawan intoleran.
SETARA Institut meneliti 94 kota dari 98 kota yang ada di Indonesia. Hasilnya, DKI Jakarta menempati peringkat kedua dari bawah alias ke-92 dengan skor 2,880.
Sementara dua kota lain yang berada di bawah DKI Jakarta adalah Tanjung Balai, Sumatera Utara dengan skor 2,817, dan Banda Aceh (2,830).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?