Suara.com - Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakkrulloh menyebutkan penemuan sebuah karung beras berisi ribuan e-KTP di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu (10/12/2018) memang sengaja dibuang oleh pelaku. Hal itu disampaikan Zudan lantaran kondisi blangko dan karung berwarna putih yang menjadi wadah menyimpan ribuan e-KTP itu masih tampak baru
"Kami menyebutkan ini adalah e-KTP yang dibuang, bukan tercecer, karena ini sengaja memang sengaja dibuang, karena karungnya masih bagus, blangkonya masih bagus," kata Zudan ketika menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Senin (10/11/2018).
Ribuan KTP yang ditemukan itu merupakan pembuatan pada tahun 2011, 2012 dan 2013 yang sudah kardaluarsa. Seharusnya, kata dia, e-KTP tersebut sudah dimusnahkan oleh Kementerian Dalam Negeri tahun lalu.
"Hanya yang kita pastikan adalah semua temuan blangko yang disimpan di dalam Kemendagri sudah dipotong pada Mei 2017, semua KTP rusak, invalid dan blangko-blangko rusak sudah dipotong pada bulan Mei 2017," jelasnya.
Terkait adanya unsur kesengajaan, Kemendagri dengan Bareskrim Mabes Polri sedang menyelidiki siapa pelaku yang nekat membuang e-KTP tersebut.
"Ini termasuk pidana karena menyangkut keamanan dokumen negara," terangnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Yoyon Tony Surya Putra mengaku polisi telah mengidentifikasi ciri-ciri pelaku yang diduga sengaja membuang ribuan e-TKP di pinggir jalan
"Jadi ya antara kemungkinan itu nyuruh orang buang atau mungkin oknum satuan pelaksana Dukcapil Kelurahan," ujar Tony kepada Suara.com.
Baca Juga: Atap Food Court Rasuna Garden Terbang Bukan Karena Puting Beliung
Berita Terkait
-
e-KTP Dijual Bebas, Fadli Zon Sebut Kemendagri Amatiran
-
Total Capai 2158 buah, Ini Kronologi Tercecernya e-KTP di Karung Beras
-
Dijadikan Mainan, Polisi Periksa Anak-anak Terkait e-KTP Tercecer di Jalan
-
Gandeng Dukcapil, Polisi Usut Distribusi Kasus e-KTP Tercecer di Jalanan
-
Polisi Selidiki Misteri Karung Berisi Ribuan e-KTP di Duren Sawit
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka