Suara.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menerima gelar Datuk Seri Setia Negara dari Lembaga Adat Melayu (LAM) di Gedung LAM Pekanbaru Riau, Sabtu (15/12/2018).
Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta rombongan tiba di Gedung LAM Pekanbaru sekitar pukul 09.00 WIB.
Sang presiden dan ibu negara yang mengenakan pakaian adat disambut tetua adat setempat. Sebelumnya, Ketua Umum LAM Riau Datuk Al Azhar mengatakan pemberian gelar adat kepada Presiden Jokowi ini melalui kesepakatan dan musyawarah bersama sebagai ucapan terima kasih masyarakat Riau.
"Memberikan ucapan terima kasih, sekalung budi, tanda terima kasih masyarakat Riau dengan memberikan gelar kepada Presiden Joko Widodo dengan gelar Datuk Seri Setia Negara," kata Datuk Al Azhar seperti diberitakan Antara.
Datuk Al Azhar menjelaskan, Datuk Seri Setia Negara bermakna Presiden Jokowi merupakan seorang petinggi negara yang berseri-seri untuk memegang amanah negara.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAM Riau Datuk Seri Syahril Abubakar mengatakan, dasar pemberian gelar adat kepada Jokowi ini karena kebijakannya yang memberikan manfaat positif kepada masyarakat adat Riau.
"Lebih kurang 17 tahun lamanya Riau selalu didatangi oleh asap. Lantas tuan Presiden mengambil kebijakan tidak ada asap di Provinsi Riau. Alhamdulillah sudah tiga tahun ini asap tidak lagi ada," kata Syahril Abubakar.
Kebijakan lain, lanjutnya, terkait Blok Rokan yang telah kembali ke Indonesia setelah dikelola oleh Pertamina bersama Perusahaan Daerah Pemerintah Provinsi Riau.
Pemberian gelar ini, kata Syaril Abubakar juga terkait Penetapan Presiden nomor 86 tahun 2018 tentang Tanah Objek Reforma Agraria.
Baca Juga: Marcus Gideon Cedera, PBSI Soroti Aturan Baru BWF
"Di sini tanah milik bersama diakui dan sekaligus dapat disertifikatkan. Ini perjuangan panjang masyarakat adat Riau hampir 20 tahun yang kami memperjuangkan dan tuan Presiden telah mengembalikan kepada kami, ke masyarakat adat dan sekaligus memberikan status sertifikat kepada tanah ulayat ini," katanya.
Syahril Abubakar juga mengatakan, Inpres Nomor 8 tahun 2018 yang menyangkut penataan kembali tentang perkebunan Kelapa sawit juga memberikan dampak positif kepada masyarakat Riau.
"Hampir tiga juta hektare kebun sawit di Riau boleh dikatakan masyarakat Riau tidak memiliki kebun yang maksimal, kalau ini ditata kembali dengan kebijakan ini, alhamdulillah ada kurang lebih dua juta hektare yang masyarakat adat Riau bisa mengelola hasil bumi ini," katanya.
Syaril menyebut CPP Blok yang selama 15 tahun terakhir dikelola Pertamina bersama Perusahaan Daerah telah ditetapkan bahwa blok ini sekarang dikelola oleh pemda.
"Ini yang menjadi dasar kami, selain jalan tol dan lainnya, yang membuat kami ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada pemerintah yang kebetulan Presiden dijabat Tuan Joko Widodo," katanya.
Berita Terkait
-
Balihonya Dirusak, SBY: Saya Bukan Saingan Capres Jokowi
-
Jokowi Dapat Gelar Adat, SBY Pilih Batalkan Kunjungan ke LAM Riau
-
Air Mata Ani Yudhoyono saat Lihat Baliho SBY Dirusak di Pekanbaru
-
Baliho Gambar Dirinya Dirobek saat Dia Datang ke Riau, Ini Curhat SBY
-
Ingat Kontrak Politik di Hari Buruh, Komunitas Ojol Ini Dukung Prabowo
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf