Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono menilai Capres-Cawapres Nomor Urut 01, Joko Widodo atau Jokowi-Maaruf Amin sengaja memanfaatkan kemiskinan di Indonesia untuk Pilpres 2019.
Hal itu mengacu pada hasil lembaga survei nasional di mana Jokowi-Maruf Amin unggul dalam pemilih yang berpendidikan rendah.
Ferry melihat hasil tersebut dari dua lembaga survei nasional yakni Median dan Populi Center. Ia menilai Jokowi sengaja menjadikan kemiskinan sebagai senjata untuk kepentingan politik.
"Bisa jadi kemiskinan rakyat Indonesia ini disengaja untuk menangkan Jokowi di 2019, karena kalau masyarakatnya miskin pasti tidak bisa sekolah. Nah sekarang, ya maaf, orang berpendidikan rendah bahkan tidak lulus SD memilih petahana," kata Ferry dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/12/2018).
Ferry memaparkan, kalau Jokowi tidak populer bagi pemilih yang berlatar belakang pendidikan serta kondisi perekonomiannya menengah. Dirinya menegaskan ucapannya itu bukan sekedar tuduhan karena sesuai dengan hasil dua lembaga survei.
Melihat temuan survei tersebut, maka Ferry yakin jika mayoritas masyarakat akan memilih Capres-Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal tersebut lantaran mayoritas masyarakat termasuk kepada golongan berpendidikan.
"Sangat bisa ditinggalkan, survei kan metode ilmiah yang pasti. Coba saja kalau ekonominya baik terus sekolahnya sampai jenjang yang tinggi, menurut hasil lembaga survei itu kan pemilih Pak Prabowo mayoritas yang berpendidikan, sangat mungkin mayoritas masyarakat akan pilih Pak Prabowo," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Ikut Konfernas Kader Gerindra se- Indonesia
-
Gaya Kocak Jokowi Saat Bagikan Ribuan Sertifikat Tanah Untuk Warga Jambi
-
Partai Gerindra Gelar Konfernas Dengan Seluruh Kader se-Indonesia
-
Bertemu Ribuan Tentara, Jokowi Umumkan Kenaikan Tunjangan Babinsa
-
Jokowi Ungkap Penyebab Elektabilitasnya Turun di Sumatera
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal