Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto membicarakan perihal kedewasaannya dalam dunia politik. Hal itu dilakukannya pada saat merasa tidak mendapat keadilan di Pemilihan Presiden 2014.
Prabowo menceritakan kala itu dirinya berpasangan dengan Cawapres Hatta Rajasa menolak hasil rekapitulasi suara akhir perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga akhirnya dibawa ke Mahkamah Konstitusi. Namun, MK menolak seluruhnya Permohonan Perselisihan Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden yang diajukan pasangan Prabowo – Hatta.
Namun, Prabowo menegaskan bahwa selalu legowo meski merasa dicurangi saat proses di MK. Menurutnya ada seorang hakim yang enggan menyentuh bukti yang dibawa pihaknya saat itu.
“Saya sudah buktikan tahun 2014 sebetulnya, kami merasa diperlakukan dengan tidak benar. Hakim-hakim MK tidak mau buka bukti-bukti yang kami bawa. Tapi kami ngalah, kami terima,” kata Prabowo dalam pidatonya pada acara Konferensi Nasional (Konfernas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).
Kedewasaannya Prabowo tersebut tak lepas dari pandangannya terhadap pemimpin-pemimpin negara terdahulu yang tidak ngotot meskipun rakyat menolaknya. Dirinya mencontohkan sosok Presiden ke-1 RI Soekarno yang memilih untuk tidak memelihara keegoisannya demi kemajuan bangsa.
Selain itu, Prabowo pun mencontohkan Presiden ke-2 Soeharto yang disebutnya tidak haus kekuasaan, lantaran hanya dalam kurun waktu satu pekan mendapat permintaan turun dari para mahasiswa serta masyarakat sipil pada 1998, pemimpin yang menguasai Indonesia selama 32 tahun itu pun akhirnya lengser.
“Pak Harto mengatakan tidak ingin berkuasa dengan senjata, saya saksinya. Satu minggu demonstrasi, beliau langsung turun,” ujarnya.
Kedewasaan Prabowo tersebut ditunjukkan selama menjalani kehidupan berpolitiknya. Bahkan Prabowo sempat mengatakan saat dirinya mengalami kekalahan, tetap hadir dalam pelantikan lawannya yakni Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang berpasangan dengan Wapres Jusuf Kalla.
Prabowo sempat menyinggung salah satu elit partai politik yang menurutnya tidak menunjukkan kedewasaannya dalam berpolitik. Meskipun Prabowo tak menyebutkan nama yang ia singgung, akan tetapi Prabowo hanya menyebut kalau sosok yang dimaksud enggan menghadiri acara yang diselenggarakan oleh kubu lawannya.
“Bahkan saya datang pada pelantikan lawaan saya. Ada yang nggak pernah datang kalau lawannya dilantik. Kasih tangan saja nggak mau,” pungkasnya.
Baca Juga: KPK Geledah Kantor Waskita Karya
Berita Terkait
-
Prabowo: Bayi Kalian yang Baru Lahir Sudah Tanggung Utang Rp 8 Juta
-
Prabowo Subianto: Mata Wartawan Ada di Dengkul
-
Ditantang Jadi Imam Salat, Prabowo: Saya Belum Pantas Jadi Imam
-
La Nyalla Minta Maaf ke Jokowi Sampai Tiga Kali, Ini Pengakuannya
-
Curhat Prabowo Soal Tuduhan Islam Garis Keras Hingga Dituding Zionis
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra