Suara.com - Kementerian Pertanian telah mengembangan program optimasi lahan rawa yang dimulai tahun 2016. Ini dilakukan guna mengimbangi hilangnya lahan sawah produktif yang semakin masif, terutama di Pulau Jawa.
Hingga saat ini, 23.928 hektar lahan rawa telah dioptimasi. Optimasi ini pun juga ikut andil dalam menyukseskan program ketahanan pangan nasional, bahkan juga akan berperan dalam mengejar cita-cita bangsa Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Pending Dadih Permana menyebutkan jika saat ini masih banyak masyarakat miskin yang memiliki lahan rawa yang cukup luas namun belum diusahakan secara optimal.
"Kita telah melaksanakan kegiatan optimasi lahan rawa dalam rangka mengoptimalkan lahan-lahan rawa yang masih sangat luas, khususnya yang berada di luar Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera," terangnya.
Dadih menyebutkan, optimasi lahan rawa telah dimulai tahun 2016 dengan total luas 3.999 hektar. Namun pada tahun 2017 tumbuh melambat yaitu 3.529 hektar. Dan tahun 2018 ini meningkat pesat dengan luasan 16.400 hektar. Alhasil capaian sampai saat ini mencapai 23.928 hektar.
Ia juga menjelaskan, lahan rawa Indonesia merupakan lahan produktif yang sangat luas dengan potensi produktivitas mencapai 7,4 ton per hektar. Jauh lebih tinggi dibandingkan produktivitas varietas lokal yang hanya 2,5 – 3 ton per hektar.
"Pengembangan lahan rawa tidak hanya menyelesaikan pekerjaan fisik saja, tetapi juga pengembangan sumber daya manusianya. Ini karena kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu penentu keberlanjutan program optimasi lahan rawa ini," tuturnya.
Bahkan menurutnya, selama tiga tahun ini Ditjen PSP akan mendampingi dan memastikan kegiatan budidaya berjalan dengan baik. Salah satu caranya melalui pendampingan dengan memberikan penyuluhan.
"Melalui penyuluhan diharapkan masyarakat bisa mengelola lahan rawa menjadi satu kluster yang menguntungkan untuk kegiatan usaha tani," harapnya.
Baca Juga: Kementan Proyeksikan Kalimantan Selatan Jadi Lumbung Pangan Luar Jawa
Kegiatan optimasi lahan rawa ini telah mendapat apresiasi dari Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk Indonesia dan Timor Leste, Stephen Rudgard. Ia memberikan penghargaan atas upaya pemerintah Indonesia dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan yang salah satunya melalui program optimasi lahan rawa.
"Lahan rawa sangat penting untuk memberikan makan bagi masyarakat yang populasi terus berkembang. Namun lebih penting lagi untuk memliki pendekatan pertanian yang berkelanjutan dalam berbagai investasi pertanian," kata Stephen.
Berita Terkait
-
Kinerja Mentan Amran Sulaiman Masuk Daftar Terbaik Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Skandal Beras Oplosan Rp100 T: Titiek Soeharto Murka, Janji Cecar Mentan di Senayan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Sebut Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, GUSDURian: Selama Orba Banyak Lakukan Dosa Besar
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Terjerat 3 Kasus Korupsi, Segini Total Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Si Tuan Tanah
-
Skandal Chromebook: Kejagung Limpahkan Berkas Nadiem Makarim dan Tiga Tersangka Lain
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?